Presiden Rusia Vladimir Putin merupakan politisi yang ‘masuk akal’ dan pemimpin yang kuat, sehingga NATO lebih memilih untuk berhadapan dengannya daripada teman-teman Putin. Demikian disampaikan Jenderal Philip Breedlove, mantan Komandan NATO Selasa 3 Mei 2016 dalam wawancara dengan The Wall Street Journal, seperti dikutip Kantor Berita Rusia TASS.
“Dalam kelompok penasihat saya, saya rasa kami sepakat bahwa keputusan di Moskow tak diambil oleh satu orang, namun satu orang yang dikelilingi oleh kelompok kecil,” kata Breedlove.
“Dan kami sepakat bahwa kami mungkin berhadapan dengan satu orang dan beberapa orang dari kelompok kecil tersebut di masa mendatang. Kami tak yakin jika posisi kami bisa lebih baik apabila Putin tak ada di dalam kelompok itu. Ia terbilang sebagai suara yang wajar di tengah kelompok,” tuturnya.
“Kami memiliki pemimpin kuat yang dikelilingi oleh kelompok kecil untuk membuat keputusan. Sebagian besar keputusan fokus untuk mempertahankan rezim. Kami yakin bahwa kelompok itu akan terus bersama kami selama beberapa waktu. Kemampuan mereka membentuk pendekatan terhadap orang Rusia terbilang tegas. Kami tak tahu bagaimana jika ada perubahan kelak,” lanjut Breedlove.
Sebelum pertemuan Dewan Rusia-NATO yang berlangsung pada 20 April lalu di Brussels, Kremlin menyebutkan bahwa terdapat kecurigaan antara Rusia dan sekutu, yang sulit untuk dihapuskan.
Sumber : Jejak Tapak