Ardava.com


Home » , , , , , » Simbol Keperkasaan Amerika ini Justru Tinggal Dimiliki Iran

Simbol Keperkasaan Amerika ini Justru Tinggal Dimiliki Iran

Written By http://arsipardava.blogspot.com/ on Sabtu, 07 Mei 2016

Simbol Keperkasaan Amerika ini Justru Tinggal Dimiliki Iran

Boeing 747 adalah salah satu pesawat paling besar di dunia sekaligus menjadi simbol Amerika. Tetapi saat ini, justru tinggal Iran yang mengoperasionalkan dalam varian KC-747, yakni pesawat yang dikonversi menjadi pesawat tanker udara.

Dia pun ditetapkan sebagai tanker terbesar di dunia mengalahkan beberapa pesawat tanker besar terbang di seluruh dunia, termasuk yang didasarkan pada DC-10, 767 dan IL-76 desain Rusia. Ironisnya, pesawat tinggal dimiliki Angkatan Udara Iran.

Inisiatif untuk melakukan evolusi Boeing 747 menjadi tanker-transportasi berat mulai muncul pertengahan 1960-an ketika USAF membutuhkan tanker jauh lebih besar daripada KC-135 Stratotanker yang didasarkan pada Boeing 707. Dari inisiatif ini kemudian muncul program Advanced Tanker-Cargo Aircraft (ATCA).

Pada pertengahan 1970-an, USAF menerima empat penawaran yang didasarkan pada DC-10, Lockheed L-1011, Lockheed C-5 dan Boeing 747. Dipilihlah dua finalis yakni DC-10 dan 747. C-5 tersingkir karena terlalu besar dan terlalu mahal untuk misi, sementara varian kargo dari L-1011 belum diproduksi lagi, jadi desainnya dianggap terlalu berisiko.

Simbol Keperkasaan Amerika ini Justru Tinggal Dimiliki Iran

Boeing 747 yang pernah membangun dengan menguji “KC-747,” atau dikenal sebagai KC-25 di USAF, konfigurasi booming yang sangat erat meniru booming dan akhirnya digunakan di KC-135 Stratotanker. Pengujian terjadi dengan berbagai penerima, termasuk SR-71 Blackbird, dan KC-747 / KC-25 terbukti menjadi platform fantastis stabil dan mampu.

Dalam konfigurasi produksi akhir, KC-747 juga akan memiliki kemampuan pengisian bahan bakar udara sendiri dari pesawat lain seperti yang terlihat pada 747 berbasis E-4 airborne command post yang dimasukkan ke dalam layanan hampir bersamaan seperti pengembangan KC-25.

Meskipun KC-747 bisa membawa kargo lebih besar dibanding KC-10, dan menawarkan lebih banyak bahan bakar untuk melewati ke pesawat lain (lebih banyak 100k lbs dibanding KC-135) dan daya tahan yang lebih besar tetapi KC-10 lebih murah baik dalam harga maupun biaya operasional.

Pada saat itu USAF memiliki prioritas moneter lebih tinggi dari ATCA dan potensi membeli lebih banyak airframes pada anggaran yang ditetapkan adalah menarik. Selain itu KC-10 memiliki beberapa fitur unik, salah satunya “fly-by-wire” sistem booming canggih, yang memiliki kemampuan jauh lebih besar daripada KC-747 konfigurasi awal.

Simbol Keperkasaan Amerika ini Justru Tinggal Dimiliki Iran

Pada tahun 1977 KC-10 “Extender” dipilih oleh USAF untuk memenuhi kebutuhan tanker berat, dimana 60 contoh diproduksi, dengan sepasang sama dimodifikasi DC-10 yang dibeli oleh Angkatan Udara Kerajaan Belanda. Bertahun-tahun kemudian sepasang “KDC-10” juga akan diubah untuk digunakan oleh kontraktor komersial Omega dan Global Air Services.

Meskipun USAF memilih KC-10, seluruh konsep KC-747 tidaklah proyek rugi. Dua pesawat yang telah memiliki kemampuan pengisian bahan bakar di udara ini dibeli oleh Iran bersama dengan sepuluh 747 tetapi tanpa kemampuan pengisian bahan bakar. Pada saat Iran memiliki ratusan F-4 Phantom pesawat tanker ini benar-benar mendukung. Iran saat itu juga memiliki tanker KC-707. Iran pun menginginkan lebih banyak KC-747.

Setelah hampir empat decade KC-747 masih dalam pelayanan Angkatan Udara Iran meskipun salah satu dari dua tanker jatuh saat badai 2013. Sehingga saat ini KC -747 Iran adalah satu-satunya yang ada di dunia.

Simbol Keperkasaan Amerika ini Justru Tinggal Dimiliki Iran

Fakta bahwa hanya Angkatan Udara Iran masih terbang di dunia hanya KC-747 menambah kenyataan bahwa Iran, yang menggunakan pesawat gado-gado dari era perang dingin buatan Amerika, Soviet bersama pesawat impor China memiliki kemampuan mengagumkan untuk mempertahankan pesawat ini di tengah embargo Amerika.

Bayangkan, Iran masih bisa mengisi bahan bakar dengan KC-747 terhadap F-14 Tomcat dan F-4 Phantom. Teknologi milik Amerika di tengah blockade Amerika pula.

Sumber : Flightzona, Jejak Tapak
Share this article :

Historia


Teknologi


Latihan


Arsip



banner ads banner ads

Translate


English French German Spain Italian Dutch

Russian Portuguese Japanese Korean Arabic Chinese Simplified


Diberdayakan oleh Blogger.

Popular Posts


Pendidikan Pasukan Katak TNI-AL. "KOPASKA - Disegani, Dikagumi, Dihormati - Pasukan Elit Indonesia"[By CNN Indonesia]

Flag Counter
 
Support : Your Link | Your Link | Your Link
Copyright © 2013. Arsip Ardava - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger