Serangan besar-besaran militer Turki yang menggunakan senjata berat dan drone tempur dikerahkan ke sejumlah posisi ISIS di Suriah sejak Minggu 1 Mei 2016 menewaskan 34 pegaris keras.
Militer Turki mengatakan bahwa serangan itu, sebagai tanggapan terhadap serangan roket ISIS, yang mengenai Provinsi Kilis, Turki selatan, menghancurkan enam kendaraan dan lima tempat persenjataan ISIS.
Kilis, kota perbatasan dan wilayah sekelilingnya, sering terkena serangan roket dari wilayah Suriah, yang dikuasai ISIS dalam beberapa bulan belakangan, yang menewaskan warga.
Dalam serangan pada Minggu itu, sejumlah meriam howitzer dan roket Turki pertama kali mengenai sasaran milik ISIS di sekitar 12 kilometer ke arah selatan perbatasan. Kemudian, empat pesawat nirawak, yang diberangkatkan dari pangkalan Incirlik, Turki selatan, menghancurkan sasaran lebih jauh, kata militer.
Turki berulang kali meluncurkan serangan balasan terhadap sejumlah lokasi kelompok bersenjata ISIS di bawah kebijakannya, namun mereka juga mengatakan bahwa dibutuhkan adanya dukungan dari sekutu Barat, mengutip betapa sulitnya mengenai sasaran bergerak dengan meriam howitzer.
Menteri Luar Negeri Mevlut Cavusoglu dikutip pada minggu lalu bahwa Amerika Serikat akan mengerahkan sebuah sistem peluncur roket dekat bentangan perbatasan yang mendapatkan serangan. Seorang pejabat senior militer Amerika Serikan mengkonfirmasi bahwa permasalahan itu masih diperbincangkan namun menolak untuk memberikan komentar lebih lanjut.
Sumber : Jejak Tapak