Angkatan Udara Inggris (RAF) untuk pertama kalinya telah menggunakan bom terbesar yang dimilikinya untuk melawan ISIS, ungkap Kementerian Pertahanan Inggris, 26 April 2016.
Pada 21 April, pesawat pembom-tempur Tornado GR4 yang beroperasi dari pangkalannya di Akrotiri Siprus menjatuhkan sepasang bom presisi ‘bunker buster’ Enhanced Paveway III (EPW III) seberat hampir 1 ton ke fasilitas milik ISIS di Irak, dan berhasil menghancurkan sasarannya.
“Pesawat tempur Tornado terbang sebagai bagian dari serangan udara koalisi ke sebuah kompleks terowongan dan bunker besar di lereng bukit bertingkat di atas Efrat di Irak barat, berhasil mencetak hit langsung dengan sepasang bom presisi EPW III di dua pintu masuk ke jaringan bunker,”rilis Kementerian Pertahanan Inggris.
Bom presisi EPW III dirancang untuk digunakan terhadap hanggar persembunyian pesawat, jembatan, dan pusat-pusat komando militer di segala kondisi cuaca. Enhanced Paveway III tercipta dari serangkaian kegagalan bom presisi Paveway II dan III PGM saat terjadi perang Kosovo pada tahun 1999, bom-bom presisi tersebut pada saat itu terhambat oleh cuaca buruk dan asap yang menghalangi pandangan di sekitar targetnya. Diperkirakan sekitar 2.000 bom presisi EPW III telah dikirimkan ke Kementerian Pertahanan Inggris.
Enhanced Paveway III menggunakan sistem bimbingan GPS / bimbingan INS, garis peluncuran kemudian dikoreksi menggunakan panduan laser untuk mengoreksi kesalahan lintasan. Bom presisi ini juga dapat menggunakan sistem bimbingan dari pihak ketiga (sesuai keinginan pelanggan).
Sebelum digunakan terhadap berbagai sasaran ISIS, sebenarnya pada bulan September 2014 Inggris berencana untuk menganti bom Enhanced Paveway III dengan bom presisi mutakhir Paveway IV (225 kg) pada akhir tahun 2017.
Sumber : JKGR