Rusia telah menggunakan dua helikopter tempur baru di Suriah. Tetapi selama ini yang kerap diberitakan adalah Mi-28, pengganti helikopter Mi-24 yang dibangun pada era 1960-an. Tapi ada helikopter yang lain yakni Ka-52 yang telah terlihat di Suriah baru-baru ini yang juga melakukan misi seperti Mi-28.
Ka-52 adalah helikopter segala cuaca versi dua kursi dari Ka-50, yang pada awalnya dirancang sebagai helikopter tempur untuk Angkatan Darat dan versi navalized untuk kapal perang.
Ka-52 berbobot 11 ton atau dua kali lipat dibanding helikopter tempur barat pada umumnya. Ka-52 memiliki kecepatan tertinggi 350 kilometer per jam dan dapat membawa sampai dua ton senjata atau bahan bakar tambahan.
Rentang operasi normal adalah 260 kilometer, tetapi dengan tangki bahan bakar tambahan, dapat tinggal di udara sampai empat jam. Senjata yang dibawa meliputi meriam otomatis 30mm atau 23mm, ditambah bom, rudal dan roket.
Rudal yang digunakan di Suriah telah menjadi 9M120 (AT-9) yang mirip dengan Hellfire milik Amerika dan mulai beroperasi pada pertengahan 1980-an.
Helikopter ini juga menggunakan roket 80mm. Ka-52 juga dilengkapi dengan sistem penanggulangan elektronik untuk perlindungan dari rudal anti pesawat portabel yangg dimiliki beberapa kelompok pemberontak
Ka-52 bisa dikatakan sejajar dengan AH64 Apache AS yang memiliki berat 10 ton dan dapat mengangkut senjata dalam jumlah yang hampir sama. Namun, AH-64 memiliki kecepatan maksimal lebih rendah yakni 300 kilometer per jam tetapi memiliki lebih banyak pengalaman tempur.
Dikembangkan satu dekade sebelum Ka-50, ada lebih dari 1000 AH-64 dalam layanan. Untuk mengatasi hal ini, Ka-52 dijual dengan harga sepertiga lebih murah dari AH-64. Sekarang Ka-52 telah memiliki beberapa pengalaman tempur yang sukses dan itu menjadi modal penting untuk menyaingi AH-64.
Sumber : Jejak Tapak