Detasemen Khusus Harimau Indonesia adalah "Pasukan khusus"nya pasukan khusus. Difungsikan sebagai Pasukan Khusus Rahasia Anti Teror, serta Inteligent dan Pengawal RAHASIA Presiden. Selain itu, juga bertugas sebagai Penasehat Khusus Istana Negara, serta memiliki kemampuan sebagai Pasukan Specials Assault Team.
Pasukan ini bukanlah Paspampres dari Kesatuan CAKRA BHIRAWA dan merupakan satu-satunya Pasukan Elite No. 1 (Wahid) Indonesia yang pernah ada. Detasemen ini adalah satu-satunya Pasukan TNI yang sampai sekarang amat sangat terahasiakan dengan jumlah personil yang hanya sekitar setengah kompi dan identitas yang masih terahasiakan sampai kini, kecuali Bobby Meidianto (?) seorang dari anggota yg saat itu hingga kini adalah yang termuda.
Detasemen Harimau adalah pasukan terakota Indonesia, prajurit abadi yg akan tetap menjaga & melindungi bangsa Indonesia ini dari berbagai hal yg negatif. Semua anggota Detasemen Harimau memiliki keistimewaan, yaitu: Jenius, Cekatan , Trengginas, Tanggap ing Sasmita, Cerdas dan Pintar.
Setiap personil sangat pemberani dan memiliki spirit & mental, serta loyalitas yang tinggi. Semua pasukan Detasemen Harimau menguasai kedirgantaraan, kemaritiman, tugas-tugas kepolisian, dan militer darat dalam segala aspek sosial maupun militernya. Termasuk kemampuan persenjataannya.
Masih di tambah menguasai : bidang2 sosial, hukum, ekonomi dan keuangan, pertambangan dan energi. Teknologi, sains, kehutanan, pertanian, perternakan dan perikanan, ilmu medis dan kedokteran, tata negara, industri, pendidikan. Seni dan budaya serta kultural dan lain sebagainya, lebih baik dari pada yang lainnya.
Khusus untuk tugasnya sebagai Den Harin, bukan dibiayai pemerintah atau TNI tapi dari biaya pribadi Presiden Soeharto, Jendral LB Moerdhani & beberapa jendral, serta seorang konglomerat WNI keturunan Tionghoa yang berjiwa nasionalis. Komandan Operasional, Penanggungjawab Lapangan: Let.Kol. (Mar) Dhenny Pokdja (pangkat dulu). Penanggung jawab senjata dan perbekalan: Jendral Koesmayadi (Alm).
Detasemen Harimau adalah satu-satunya detasemen khusus yang para anggotanya diberi kewenangan penuh untuk melakukan pembunuhan dengan ataupun tanpa sebab, bahkan diluar tugas sekalipun baik itu urusan negara maupun urusan pribadi disebabkan karena lawan membahayakan negara maupun diri mereka. Sekalipun anggota yang bersangkutan telah pensiun ataupun non-aktif kecuali bila yang bersangkutan melakukan kesalahan yang tidak termaafkan oleh Den Harin sendiri yang menyebabkan kewenangan tersebut dicabut.
Semua anggota Den Harin saat ini adalah anggota yang direkrut tahun1986 dan masih ada sampai saat 1995, dan tidak ada perubahan ataupun penambahan personil apapun juga dan juga tidak ada re-generasi dari Den Harin.
Hampir seluruh identitas asli pimpinan & anggota beserta, maupun jenderal yang telah meninggal semua masih dirahasiakan. Pasukan ini tak patuh kepada siapapun selain komandan-komandan mereka dan pada negara, bahkan kepada Presiden RI sekalipun tidak diberikan akses untuk kontak atau berhubungan.
Terakhir dibubarkan tahun 1995, tapi difungsikan kembali tanpa fasilitas dan anggaran tahun 1999 entah oleh siapa dan untuk apa...(*)
Sumber : GeloraNusa, indosejati