Korea Utara (Korut) Kamis 28 April 2016 kembali meluncurkan rudal balistik jarak menengah untuk uji coba. Namun rudal itu jatuh selang beberapa detik setelah diluncurkan.
Kegagalan Korut ini merupakan kegagalan kedua yang terjadi dalam beberapa pekan terakhir, menjelang digelarnya kongres Partai Buruh Korea yang merupakan kongres pertama dalam 40 tahun terakhir. Pada 15 April lalu, Korut juga menggelar uji coba rudal dan gagal. Padahal peluncuran itu digelar bertepatan dengan hari ulang tahun pendiri Korut, mendiang Kim Il-sung, kakek pemimpin Korut saat ini, Kim Jong Un.
Sumber di Kementerian Pertahanan Korea Selatan (Korsel), Kamis (28/4), mengatakan peluncuran rudal itu digelar sekitar pukul 06.40 waktu setempat dari sebuah lokasi dekat Kota Wonsan yang ada di wilayah pantai timur. Rudal yang diluncurkan merupakan jenis rudal Musudan dengan jangkauan lebih dari 3 ribu kilometer. Rudal itu meledak hanya dalam beberapa detik.
“Mereka [Korut] terburu-buru memamerkan sesuatu yang sukses, untuk memenuhi jadwal acara politik yaitu kongres partai,” sebut peneliti senior pada Forum Keamanan dan Pertahanan Korea, Yang Uk, yang juga penasihat kebijakan untuk Angkatan Laut Korsel. “Mereka butuh kesuksesan tapi mereka terus gagal. Mereka tidak memiliki cukup waktu untuk memperbaiki atau memodifikasi secara teknis sistemnya (rudal), tapi hanya menembakkannya karena mereka terburu-buru,” imbuhnya.
Disampaikan seorang pejabat Kementerian Pertahanan Korsel, yang enggan disebut namanya, pihak Korsel dan Amerika Serikat (AS) tengah menganalisis penyebab kegagalan peluncuran rudal Korut tersebut. Kantor berita Korsel, Yonhap, menyebut peluncuran rudal itu tidak terdeteksi oleh radar militer Korsel karena tidak mengudara cukup tinggi, hanya beberapa ratus meter. Namun sebuah satelit AS dilaporkan mendeteksi peluncuran rudal itu.
Pada Sabtu 23 April 2016 lalu, Korut menggelar uji coba rudal balistik yang ditembakkan dari sebuah kapal selam. Rudal itu mengudara sejauh 30 kilometer ke arah pantai timur Korut.
Sumber : Jejak Tapak