Armata adalah salah satu tank Rusia yang masih dalam taraf uji dan sangat dirahasiakan. Tank ini baru akan secara resmi ditampilkan ke publik dalam parade kemerdekaan Mei mendatang.
Wajar jika Armata lahir sebagai sebuah tank canggih dan menakutkan. Karena dia dikembangkan dari tiga prototip tank yang tidak pernah masuk ke garsi produksi. Ketiga tank tersebut adalah Objek 477 Molot (Hammer), Objek 775 Rubin (Rubi), dan Objek 640 Chyorniy Oryol (Elang Hitam). Ketiganya adalah tank eksperimen Rusia yang tak pernah sampai ke tahap produksi massal. Namun, tank eksperimen tersebut dijadikan dasar pengembangan kendaraan tempur terbaru tentara Rusia, Perangkat Tempur Universal Armata.
Pada pertengahan tahun 1980-an, beberapa insinyur dari biro desain Soviet memutuskan untuk menciptakan sebuah tank yang memiliki turet tanpa awak. Proyek tersebut menggabungkan sejumlah terobosan di bidang persenjataan serta beragam komponen berpenampilan unik.
“Hammer” dilengkapi dengan meriam terkuat yang ada kala itu, dengan kaliber 152 mm dan dapat meluncurkan 34 hingga 35 tembakan dari beragam tipe amunisi.
Dalam wawancara bersama stasiun televisi Zvezda, seorang pakar kendaraan militer lapis baja Sergey Suvorov menyebutkan, “Objek 477 tak bisa dianggap sekadar tank yang memiliki turet tanpa berawak. Tank ini berbeda dengan tank tempur yang diproduksi massal, karena kru tank ditempatkan di bawah atap badan tank. Atap itu sendiri hanya berisi meriam yang dapat melakukan isi ulang amunisi secara otomatis, kompleks pengintaian, serta beberapa sistem dan perlengkapan yang hanya digunakan untuk tujuan mata-mata dan memastikan akurasi tembakan.”
Secara konseptual, tank ini tak bisa menembakkan peluru tank konvensional. Alih-alih meriam, tank ini dipersenjatai dengan senapan laras dan sebuah peluncur misil 125 mm, yang dapat menembakkan peluru kendali Typhoon dan roket tanpa kendali Bor dari kompleks misil Rubin. ‘Tank misil’ Pavel Isakov ini sangat potensial memenangkan pertempuran karena dilengkapi sejumlah teknologi canggih, salah satunya suspensi hidro-pneumatik yang membuat tank ini dapat berjongkok ‘memeluk tanah’ dan mengurangi tinggi secara signifikan.
Meski proyek ‘tank misil’ ini tak pernah memasuki tahap produksi massal, tank ini menjadi sumber inspirasi para pengembang tank. Mereka tak lama kemudian menciptakan ‘tank penghancur’ yang berbeda dengan mesin berat lain dari segi ukuran dan senjata ampuh yang melengkapinya.
Objek 640 juga unggul dalam sistem pertahanan diri, karena memiliki senjata modular yang kuat serta sistem perlindungan dinamis ‘Kaktus’. Tank ini juga dilengkapi dengan sistem perlindungan aktif Drozd 2, yang dapat melumpuhkan peluru kendali antitank dan granat roket yang diluncurkan dari peluncur granat portable.
Sergey Suvorov menyebutkan, “Meski tank ini menggunakan berbagai teknologi modern, Objek 640 tak pernah memasuki tahap produksi masal karena militer Rusia memutuskan tak mau menggunakan mesin turbin gas untuk tank ini. Namun, turet tank ini kemudian distandardisasi dan dipasang pada sasis beragam tank, termasuk tank-tank di negara lain.”
Inovasi pengembangan proyek Objek 640 terbuka bagi pasar senjata di seluruh dunia. Tank ini sendiri tak pernah digunakan, namun memberi kontribusi berharga pada pengembangan tank tempur utama terbaru tentara Rusia, Armata, yang akan segera bergabung dengan Angkatan Bersenjata Rusia.
Sumber : Jejak Tapak