MOSKWA - Kementerian Pertahanan Rusia telah mengeluarkan spesifikasi teknis untuk pengembangan sebuah pesawat tempur tak berawak. Pembuatan drone tempur itu akan diserahkan pada dua kontraktor utama. Demikian dilaporkan harian Izvestia, Senin (2/4/2012).
Mengutip seorang pejabat tinggi Kemhan Rusia, koran itu mengabarkan, sistem kontrol, navigasi, dan elektronik drone tersebut akan dibangun oleh perusahaan Tranzas, sementara kerangka dan struktur pesawatnya akan dikembangkan oleh biro desain Sokol yang bermarkas di kota Kazan.
Drone Rusia ini akan memiliki struktur modular, berbobot sekitar lima ton, dan mampu membawa berbagai jenis peralatan dan persenjataan. Kontrak awal senilai 3 miliar rubel (Rp 930,4 miliar) dengan Tranzas dan Sokol sudah ditandatangani pada Oktober 2011 untuk riset awal pembuatan drone tempur dan pengintai.
Akhir Maret lalu, Panglima AU Rusia Kolonel Jenderal (jenderal berbintang tiga, setingkat Letjen di TNI) Alexander Zelin mengatakan kepada tabloid Moscovsky Komsomolets bahwa Rusia akan mulai mengoperasikan drone tempur sebelum 2020. Dia tak menyebutkan berapa drone yang akan dioperasikan Rusia.
Saat ini baru AS yang telah menggelar dan mengandalkan kekuatan pesawat tempur tak berawak, termasuk pesawat Predator, untuk melakukan serangan rudal terhadap posisi kelompok-kelompok militan di perbatasan Afganistan dan Pakistan.(Sumber : Kompas)