Ardava.com


Home » » TNI-AU Masih Dihadapkan Dengan Kendala Keterbatasan Jam Terbang

TNI-AU Masih Dihadapkan Dengan Kendala Keterbatasan Jam Terbang

Written By http://arsipardava.blogspot.com/ on Senin, 15 Agustus 2011


TNI-AU Masih Dihadapkan Dengan Kendala Keterbatasan Jam TerbangPontianak - Komandan Pangkalan Udara (Lanud) Supadio, Kolonel Pnb Kustono SSos, menutup secara resmi pendidikan transisi hawk 100/200 ke-10, Rabu (10/8) lalu. Upacara penutupan yang dilangsungkan di Balai Prajurit Lanud Supadio itu sekaligus menandakan dibukanya pendidikan transisi hawk 100/200 ke-11.

Upacara yang berlangsung singkat dan khidmat ini dihadiri para pejabat di lingkungan Lanud Supadio. Antara lain, Komandan Skadron Udara 1 Letkol Pnb Deni Hasiloan Simanjutak, Pasipers Batalyon 465 Paskhas Kapten Psk Tobing yang dalam hal ini mewakili Danyon 465 Paskhas, dan anggota Skadron Udara 1, serta para undangan lainnya.

Dalam sambutan tertulisnya Kustono mengatakan, meskipun TNI Angkatan Udara saat ini masih dihadapkan pada kendala keterbatasan jam terbang, namun bagi TNI Angkatan Udara, profesionalisme dan kesiapan pesawat merupakan tuntutan yang tidak dapat ditawar-tawar lagi.

”Sesuai tugas pokoknya, TNI Angkatan Udara mengemban tugas sebagai penegak kedaulatan negara di udara dan hukum di dirgantara,” ujarnya.

Bila dikaitkan dengan wilayah Indonesia yang merupakan negara kepulauan, kata Kustono, tentunya tugas tersebut bukanlah pekerjaan yang ringan.

”Agar mampu melaksanakan tugas tersebut, selain diperlukan sumber daya manusia yang profesional di bidangnya, kesiapan operasional yang tinggi dari alutsista yang dimiliki, akan memegang peran yang sangat penting dan menentukan,” paparnya.

Seluruh kesiapan tersebut jelas datang begitu saja. Harus disiapkan secara matang dan berkelanjutan. Salah satu upaya untuk mendidik kesiapan itu dapat dilihat dengan adanya pendidikan Transisi seperti yang dilakukan Lanud Supadio, kali ini.

”Pendidikan Transisi yang akan dilaksanakan ini, merupakan syarat mutlak yang harus dilalui atau diikuti oleh setiap penerbang yang akan mengoperasikan pesawat Hawk 100/200 yang ada di Skadron Udara 1,” jelasnya.

Adapun mantan siswa pendidikan Transisi ke-10 adalah Lettu Pnb Sufriadi, Lettu Pnb M Higha Aprianda, dan Lettu M Idris Kurniawan. Sedangkan siswa Transisi Ke-11 adalah Letda Pnb Satria Tikwana Ratih.(Sumber : Equator)

Share this article :

Historia


Teknologi


Latihan


Arsip



banner ads banner ads

Translate


English French German Spain Italian Dutch

Russian Portuguese Japanese Korean Arabic Chinese Simplified


Diberdayakan oleh Blogger.

Popular Posts


Pendidikan Pasukan Katak TNI-AL. "KOPASKA - Disegani, Dikagumi, Dihormati - Pasukan Elit Indonesia"[By CNN Indonesia]

Flag Counter
 
Support : Your Link | Your Link | Your Link
Copyright © 2013. Arsip Ardava - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger