JAKARTA - Usia renta, membuat ketangguhan mayoritas alat utama sistem senjata (alutsista) TNI, merosot. Hal sama dialami Angkatan Laut (AL).
Rata-rata alutsista TNI AL berusia 30-an tahun, termasuk di antaranya kapal perang. "Fungsinya sudah jauh berkurang," kata Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Soeparno di Jakarta, Jumat (16/3).
TNI AL berupaya meningkatkan kekuatan alutsista untuk memenuhi Minimum Essential Forces (MEF). Kekuatan alutsista TNI AL dinilai KSAL telah cukup dari segi kuantitas, namun tidak dari sisi kualitas. Alutsista TNI AL saat di antaranya 115 unit kapal perang, 54 unit pesawat, dan 339 unit kendaraan tempur.
TNI AL sedang menunggu penyelesaia tiga unit kapal selam diesel elektrik dari Korea Selatan. "Juga empat kapal perusak kawal rudal yang dibangun PT PAL," kata Soeparno. Kapal selam yang dipesan dari Korea diperkirakan akan selesai pada 2015 dan 2016. Sesuai kesepakatan, pembuatan satu kapal selam akan dilakukan di Indonesia melalui industri pertahanan dalam negeri
Selain itu, empat unit KCR Trimaran juga dipesan dari dalam negeri, dan 16 unit kapal cepat rudal (KCR) dengan panjang 40 meter rampung pengerjaannya akhir 2014. Sebanyak 15 unit kapal cepat rudal dengan panjang 60 meter juga telah dipesan.
Lalu dua kapal survei, kapal latih pengganti KRI Dewa Ruci dan 12 kapal angkut tank. "Kapal latih pengganti KRI Dewa Ruci diharapkan tiba sebelum 5 Oktober 2014," ujarnya.(Sumber : Jurnas)