Brunai Darussalam – Kapal Perang Republik Indonesia (KRI) Sultan Iskandar Muda (SIM) – 367 milik TNI Angkatan Laut tampak gelap, tanpa penerangan saat melintasi perairan Tawi-Tawi, Filipina, Sabtu (31/4) dini hari.
Hal itu sengaja dilakukan oleh KRI Sultan Iskandar Muda (SIM-367) jajaran Satuan Kapal Eskorta (Satkor) Komando Armada RI Kawasan Timur (Koarmatim) sebagai salah satu strategi menghadapi ancaman.
Peran penggelapan kapal dilakukan oleh KRI SIM-367 sehingga sisi luar kapal pada saat itu terlihat sangat gelap tanpa adanya penerangan apa pun.
Dalam peran tempur bahaya asimetris ini, Letkol Laut (P) Ashari Alamsyah selaku Komandan KRI SIM-367 menempatkan beberapa prajurit yang dilengkapi dengan senjata.
Tampak pula pasukan khusus TNI Angkatan Laut dari Detasemen Jalamengkara (Denjaka) di sekeliling kapal selama melintasi perairan yang saat ini sedang menjadi sorotan dunia atas aksi penyanderaan yang dilakukan oleh kelompok Abu Sayyaf.
TNI AL menyiapkan kapal dalam kondisi siaga tempur terhadap ancaman asimetris. Kesiagaan ini disiapkan untuk mengantisipasi ancaman terhadap unsur KRI sendiri maupun kapal lain yang kemungkinan dalam kondisi darurat dan meminta bantuan.
Menurut siaran pers Dispen Koarmatim, dalam pelaksanaan peran tempur bahaya asimetris, Komandan KRI SIM-367 juga telah menyiapkan rencana Jingga terhadap ancaman asimetris dengan selalu mengedepankan prinsip ROL dan Uncloss serta selalu melaksanakan koordinasi ketat dengan instansi terkait di negara itu.
Untuk diketahui, KRI Sultan Iskandar Muda melintasi perairan Filipina dalam rangka mengemban misi sebagai delegasi Indonesia pada Latihan Bersama (Latma) Asean Defence Ministers Meeting-Plus Maritime Security dan Counter Terorrism Exercise 2016 (ADMM PLUS MS & TC 2016) yang berlangsung di Brunei Darussalam dan Singapura, Minggu (1/5/2016).(fri/jpnn)
Sumber : Fajar