Ardava.com


Home » , , , , » 10 WNI Tahanan Abu Sayyaf Di Bebaskan

10 WNI Tahanan Abu Sayyaf Di Bebaskan

Written By http://arsipardava.blogspot.com/ on Senin, 02 Mei 2016

Ternyata 10 WNI Tahanan Abu Sayyaf tidak Pernah Bertemu Sandera Lain

10 WNI Tahanan Abu Sayyaf Di BebaskanJakarta - Sepuluh WNI yang sempat disandera militan Abu Sayyaf di Filipina Selatan ternyata selama penyanderaan tidak pernah disatukan dengan sandera dari negara lain. Mereka juga tetap disatukan satu tempat, tidak dipisah.

“Tak ada ketemu sandera lain, cuma kami saja,” kata Suryanto, salah satu sandera saat di wawancarai Metro TV ketika pesawat yang mengangkut mereka dari Filipina transit di Balikpapan mengisi bahan bakar, Minggu malam (1/5/2016).

Suryanto juga mengatakan, selama penyanderaan, mereka terus dikawal kelompok militan selama 24 jam.

Merski begitu, mereka tidak disiksa atau disakiti. Hanya ancaman penggal leher yang terus mereka dengar dari para penjaga, jika mereka tidak ditebus oleh pihak perusahaan mereka.

“Itu terus omongannya, penggal leher, mungkin supaya tebusannya cepat dibayar,” ujarnya.

10 WNI yang merupakan anak buah kapal (ABK) Brahma 12 ini disandera sejak 26 Maret 2016 lalu. Kemudian baru dilepaskan pada Minggu (1/5/2016) pukul 12.15 waktu Filipina Selatan.

Sepuluh WNI ini dilepas setelah pihak perusahaan membayar tebusan 50 juta peso ke militan Abu Sayyaf. Mereka diturunkan di depan rumah Gubernur Abdusakur Mahail Tan di Jolo.

Dari Jolo atau Julu, Filipina Selatan, 10 WNI dibawa pengawalan militer Filipina diterbangkan menggunakan helikopter ke bandara militer di Samboaga Filipina. Di sana dilakukan serahterima ke pemerintah Indonesia, dan saat ini dalam perjalanan ke Jakarta setelah transit di Balikpapan.

Presiden Joko Widodo menyampaikan terimakasih kepada pemerintah Filipina dan militer Filipina serta semua pihak yang membantu pembebasan 10 WNI tersebut.

“Alhmadulillah, berkast kerjasama semua pihak, mulai dari pemerintah Filipina, militer Filipina, dan banyak pihak lainnya, 10 WNI yang disandera sejak 26 Maret lalu berhasil dibebaskan,” ujar Jokowi di Jakarta.(nur)

Mengharukan, Setelah Tahu Keluarganya Dibebaskan, Rame-Rame Histeris, Menangis sampai Cium TV

10 WNI Tahanan Abu Sayyaf Di BebaskanMakassar – Keluarga dan kerabat dekat Wawan Saputra, salah satu dari 10 WNI awak kapal Brahma 12 yang disandera kelompok bersenjata Abu Sayyaf, telah dibebaskan. Para kerabat korban penyanderaan sejak 25 Maret lalu itu pun langsung berdatangan ke kediaman pemuda 19 tahun tersebut.

Suasana rumah di Jl Terompet 12 No 51, Kecamatan Manggala, itu pun langsung pecah, Minggu, (1/5) petang. Pandangan belasan orang di dalam rumah itu tertuju pada layar kaca. Mata mereka berkaca-kaca, sesekali terdengar suara histeris.

Mereka terharu melihat langsung orang yang dinantikan itu di layar kaca. “Salamat jako, Nak,” teriak beberapa perempuan paruh baya di ruang itu.

Setiap kali melihat wajah Wawan di layar kaca, mereka kompak berteriak histeris. Terutama sang ibu, Ratnawati Nompo. “Balekko, Nak!” kata Ratna sembari menunjuk layar kaca.

Saat wajah Wawan tepat di layar kaca, spontan Ratna mencium layar berukuran 32 inci itu. Tangis bahagia kembali membahana. Delapan belas kerabat lainnya juga histeris. Sebagian berpelukan sembari bercucuran air mata.

Rahman, kakak tertua korban, juga tak mampu menahan linangan air matanya. Reaksi dan suara pria berkepala plontos ini yang paling jelas terdengar.

Di sudut ruangan, Mansur Halide tengah sibuk diwawancarai wartawan. “Tadi saya ditelepon sekitar pukul 16.30 Wita. Alhamdulillah Wawan Saputra dan teman-temannya telah dibebaskan. Kami tidak tahu bagaimana prosesnya. Yang jelas dia kembali dengan kondisi yang baik dan sehat,” urai Mansur, matanya masih berkaca-kaca mengucapkan kalimat itu.

Meski belum pernah kontak atau berbicara via telepon dengan Wawan, Mansur terlihat sangat bahagia. Dia pun membebaskan anak keempat dari enam bersaudara ini untuk melanjutkan pekerjaannya, jika itu dinilai baik baginya.

“Meski peristiwa ini cukup mengagetkan sekaligus membuat kami khawatir, saya mempersilakan anak saya menentukan sendiri pilihan hidupnya. Saya tidak mau membatasi apa yang dicita-citakannya,” tegas Mansur.

Dia menyampaikan ucapan terima kasihnya kepada semua pihak yang membantu pembebasan itu. Termasuk buat media yang terus memberitakan peristiwa penyanderaan anaknya. Mansur kembali duduk di ruang tamu. Bersama keluarga besarnya, mata mereka tak pernah lepas memperhatikan berita-beriota TV terkait pembebasan itu.(ful/wan/asw/ray/jpnn)

Sumber : Fajar
Share this article :

Historia


Teknologi


Latihan


Arsip



banner ads banner ads

Translate


English French German Spain Italian Dutch

Russian Portuguese Japanese Korean Arabic Chinese Simplified


Diberdayakan oleh Blogger.

Popular Posts


Pendidikan Pasukan Katak TNI-AL. "KOPASKA - Disegani, Dikagumi, Dihormati - Pasukan Elit Indonesia"[By CNN Indonesia]

Flag Counter
 
Support : Your Link | Your Link | Your Link
Copyright © 2013. Arsip Ardava - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger