Harian berpengaruh Jerman, Jerman Süddeutsche Zeitung telah menganalisis penumpukan baru-baru ini hubungan antara NATO dan Rusia dan sampai pada kesimpulan bahwa Aliansi telah kehilangan inisiatif dan telah berada pada situasi tidak ada pilihan lain kecuali hanya bisa menanggapi tindakan Rusia. Hal ini karena Moskow selalu beberapa langkah ke depan NATO.
Dengan hanya dua bulan tersisa sebelum KTT NATO mendatang di Warsawa, media ini melihat hubungan baru antara aliansi dan Rusia menjadi masalah terbesar.
“Rusia selalu beberapa langkah di depan NATO,” tulis media tersebut Senin 9 Mei 2016. “Baik itu latihan militer skala besar, penerbangan di taas kapal perang NATO atau penyebaran dari peralatan militer state-of-the-art.”
Dengan kampanye udara di Suriah dan niatnya di Ukraina, Moskow mengirim dua pesan yang jelas kepada Alainsi. Pertama, mereka bertindak lebih cepat dari yang diduga, dan kedua Moskow siap untuk mengejar kepentingannya sendiri dengan tekad lebih dari yang pernah NATO kira.Akibatnya, aliansi hanya punya satu pilihan yakni dengan mencoba untuk menanggapi keputusan tak terduga Rusia.
Setiap kali aliansi meningkat kehadiran militernya, Rusia segera merespons dengan meningkatkan tekanan dengan mengambil langkah tak terduga. Media itu mencontohkan keputusan terbaru NATO untuk menyebarkan empat batalyon bersenjata Amerika di Baltik dan Polandia, dengan perkiraan 4.000 tentara untuk dikirim ke perbatasan Rusia. Rusia cepat merespon dengan pemindahan tiga divisi dengan jumlah total prajurit dari 4.000 sampai 10.000. Sebuah kekuatan yang tidak diduga oleh NATO.
Oleh karena itu, surat kabar menyimpulkan, NATO belum mampu menemukan format yang wajar untuk berkomunikasi dengan Rusia.
Sumber : jejaktapak
