Pemerintah Indonesia secara resmi melakukan pelepasan ekspor perdana kapal perang buatan PT PAL Indonesia yang dipesan oleh Kementerian Pertahanan Filipina. Wakil Presiden Jusuf Kalla melepas kapal perang jenis Strategic Sealift Vessel (SSV) itu di Pelabuhan Ujung, Surabaya, Jawa Timur.
Kalla mengaku sangat mengapresiasi PT PAL Indonesia sebagai BUMN perkapalan yang sebelumnya harus bersaing ketat dalam tender kapal perang internasional, serta telah dapat menyelesaikan pesanan pemerintah Filipina dengan tepat waktu.
“Ini sekaligus memberikan kebanggaan bahwa bangsa ini dapat mengekspor kapal yang lebih baik dan canggih, sebab itu semua dapat dilakukan selama kita mau bekerja keras, serius dan fokus,” ujar Kalla dalam sambutannya.
Wapres menyebut bahwa suksesnya ekspor kapal ini adalah sukses PAL Indonesia dalam penguasaan teknologi, sebab posisi PAL merupakan galangan yang sudah lama ada di Indonesia.
Kapal yang dilepas hari ini merupakan pesanan pertama Filipina dari dua kapal yang dipesan, dan merupakan pengembangan dari kapal pengangkut Landing Platform Dock (LPD) dengan nilai total mencapai Rp 1 triliun.
Direktur Utama PT PAL Indonesia, M Firmansyah Arifin, menjelaskan bahwa untuk pesanan kedua dijadwalkan resmi diluncurkan pada bulan September 2016. Saat ini, kapal itu masih dalam proses pemasangan blok-blok bagian kapal.
Wakil Presiden Jusuf Kalla bersama sejumlah menteri dijadwalkan mengikuti prosesi pengiriman kapal perang ke Filipina, Strategic Sealift Vessel (SSV)-1 di Dermaja Ujung Tanjung Perak, Surabaya, Minggu (8/5/2016) pagi.
Kapal perang itu adalah karya anak bangsa melalui PT PAL Indonesia, perusahaan galangan kapal (BUMN) yang berlokasi di Surabaya.
Kapal perang tersebut adalah pesanan Kementerian Pertahanan Filipina. Sesuai jadwal, hari ini adalah delivery time ke negara pemesan.
"Delivery time adalah tantangan tersendiri. Pengiriman ini lebih cepat dari kontrak yang tertulis 15 Mei 2016," kata Project Manager SSV Philipine, Turitan Indaryo.
Selain memesan kapal perang SSV, Filipina juga meminta kapal Perusak Kawal Rudal (PKR).
Sesuai nilai kontrak, harga setiap satuan kepal perang pesanan Filipina adalah lebih dari 40 juta dolar AS. Karena pesan dua unit, nilainya sekitar 90 juta dolar AS.
Sumber : Antara, jakartagreater, garudamiliter