Citra satelit yang dirilis militer Korea Selatan (Korsel) menunjukkan bahwa Korea Utara (Korut) sudah menyelesaikan glangan gapal khusus untuk merancang kapal selam baru. Menurut militer Korsel, kapal selam baru Korut itu dirancang untuk meluncurkan rudal nuklir ke daratan Amerika Serikat (AS) dan Korsel.
Institut AS-Korea di Universits Johns Hopkins, menyatakan keprihatinannya pada hari Rabu setelah mengamati gambar citra satelit yang menunjukkan kemajuan dari ambisi militer Pyongyang.
Gambar citra satelit itu muncul 10 hari setelah Korut gagal melakukan uji coba rudal balistik kapal selam (SLBM) di Laut Jepang dari kapal selam GORAE-class. Rudal yang ditembakkan kapal selam Korut saat itu hanya mencapai 19 mil sebelum jatuh ke dalam laut yang memicu ejekan dari Seoul dan Washington.
Meskipun demikian, Institut AS-Korea memperingatkan untuk tidak meremehkan kemajuan pengembangan senjata nuklir oleh kediktatoran Pyongyang. ”Tes ini mungkin dimaksudkan untuk dibatasi, berfokus pada sistem peluncuran kapal selam,” kata pihak Institut yang memprediksi peluncuran rudal balistik kapal selam lanjutan sebelum uji coba secara lengkap.
Kelompok think tank ini meyakini bahwa Korut yang dijatuhi sanksi global berpotensi membangun dan meluncurkan kapal selam yang jauh lebih besar dari kapal selam GORAE-class.
Analis pertahanan sebelumnya memprediksi bahwa SLBM Korut tidak akan beroperasi penuh sebelum 2020, tapi temuan citra satelit itu bisa mempersingkat waktu yang diprediksikan.
Menteri Pertahanan Korsel; Han Min-Koo, memperingatkan anggota parlemen Seoul soal ancaman nyata dari militer Pyongyang. ”Saya tidak berpikir ada banyak waktu yang tersisa bagi kita untuk datang dengan cara yang bisa mengatasi ancaman SLBM Korut,” katanya, seperti dikutip Sputniknews, Kamis (5/5/2016).
Sumber : Jejak Tapak