Keputusan AS untuk menghilangkan harga subsidi untuk penjualan delapan pesawat tempur F-16 mungkin akan memaksa Pakistan untuk beralih membeli pesawat tempur buatan China. AS telah meminta kepada Pakistan untuk mendanai sendiri pembelian pesawat tempur F-16 buatan Lockheed Martin setelah Kongres AS keberatan menggunakan alokasi dana Foreign Military Financing untuk membayar delapan F-16.
Berdasar kesepakatan sebelumnya yang bernilai US$ 699 juta, Pakistan hanya membayar sekitar sepertiga dari harga yang semestinya dengan dana sekitar US$ 270 juta. Sementara kekurangannya diambilkan dari dana Foreign Military Financing (FMF).
Pakistan akan kesulitan untuk membiayai pembelian delapan F-16 yang membengkak lebih dari dua kali lipat dari yang sudah disepakati sebelumnya. Dalam hitung-hitungan kasar, masing-masing pesawat tempur F-16 berharga sekita US$ 87 juta.
AS memberikan bantuan keuangan kepada Pakistan senilai US$ 265 juta sebagai bagian dari bantuan militer asing, di tahun-tahun sebelumnya Pakistan biasa menerima bantuan sebesar US$ 300 juta. Bantuan yang diterima tersebut dibagi ke tiga cabang Angkatan Bersenjata Pakistan. Angkatan Udara Pakistan (PAF) menerima bantuan US$ 80 juta yang dialokasikan dalam tiga tahun terakhir untuk membeli pesawat tempur, ungkap Sartaj Aziz Kepala Kebijakan Luar Negeri Pakistan seperti dikutip Reuters, Selasa.
”AS melarang penggunaan dana untuk pembelian F-16, alokasi sekitar US$ 240 juta harus digunakan untuk pembelian lainnya, “kata Aziz. “Kami akan berkonsultasi dengan produsen untuk melihat apakah ada alternatif sumber pembiayaan lainnya,” katanya.
Sumber : DefenceWorld, JKGR