Ardava.com


Home » , , , , , , , , , , , , , , , » Perencanaan Pertahanan Udara Korpaskhas 2035

Perencanaan Pertahanan Udara Korpaskhas 2035

Written By http://arsipardava.blogspot.com/ on Jumat, 06 Mei 2016

Perencanaan Pertahanan Udara Korpaskhas 2035
ShoRAD Lanud Kelas A eksisting : Rheinmetall Skyshield (photo : kaskus militer)

Transformasi Korphaskas Hingga 2035

Berikut petikan wawancara Angkasa dengan Komandan Korpaskhas Marsekal Muda TNI Adrian Wattimena di Markas Korphaskas, Lanud Sulaiman Bandung, usai pelaksanaan "Special Forces Gahering" yang menyertakan 180 perwira dari Korphaskas, Korps Marinir, dan Kopassus bulan lalu.

Dapat dijelaskan arah pengembangan Korpaskhas ke depan ?

Perencanaan Pertahanan Udara Korpaskhas 2035
VShoRAD eksisting CPMIEC QW-3 twin launcher (photo : Indomiliter)
Begini, yang sedang TNI AU lakukan saat ini adalah transformasi, termasuk di dalamnya Korphaskas hingga tahun 2035. Intinya kita melakukan adaptasi terhadap teknologi. Kalau bicara Singapura misalnya, AU mereka (RSAF) mengedepankan konsep New Generation Air Force, kita juga sama, sedang melakukan hal itu.

Transformasi Korphaskas, adalah dengan mengembangkan tugas yang menyatu dengan tugas pokok Angkatan Udara. Yaitu menjaga kedaulatan dan hukum di udara. Maka kita mengembangkan sistem pertahanan udara (Hanud).

Untuk Hanud jarak dekat (Short Range Air Defense - ShoRAD) kita sudah punya, walaupun baru enam detasemen. Kita rencana sampai tahun 2035 itu adalah 36 Detasemen Hanud (Denhanud). Kalau sampai 2024, kurang lebih 12 Denhanud. Kami juga sekarang sedang menunggu pengadaan rudal Hanud jarak menengah.

Bisa diuraikan lebih detail ?

Perencanaan Pertahanan Udara Korpaskhas 2035
VKandidat ShoRAD Lanud kelas B : Norinco AF902 FCS/Twin35MM (photo : norinco)
Ya, sedang dalam proses pengadaan Hanud jarak medium (Medium Air Defense - MeRAD). MerAD ini jaraknya antara 50-100 km, masuk dalam program MEF 2015-2019. Ini untuk pengamanan ibu kota. Hanud Terminal ini harus terintegrasi dengan Hanud Titik karena kita membangun sistem yang integrated. Jadi tidak bisa terpisah antara Hanud Titik dengan Hanud Terminal. Sehingga, kita sekarang akan membeli yang namanya THAAD (Terminal High Altitude Air Defense).

Beberapa produk sedang dalam proses recognition, masih tahap awal proses pengadaan. Kami melakukan kunjungan ke beberapa negara pabrikan. Pilihannya antara lain NASAMS (Norwegia), LY-80 (China), Flying King (China), dan Sky Dragon 50 (China). Korphaskas melakukan kajian dan ikut dalam kunjungan. Tapi kami tidak menentukan pilihan. Sebatas pada kebutuhan operasi dan spesifikasi teknis saja. Yang menentukan produk mana yang akan dipilih adalah Kementerian Pertahanan.

Kebutuhan untuk MeRAD ini berapa unit ?

Perencanaan Pertahanan Udara Korpaskhas 2035
Kandidat MeRAD : Norinco SkyDragon 50 (photo : Army Recognition)
Tidak terlepas dari besarnya anggaran pertahanan. Kalau sekarang kan anggaran pertahanan itu 87,2%. Itu sekira Rp 92-95 triliun. Tahun 2016 naik lagi menjadi Rp 112 triliun dan tahun-tahun mendatang kemungkinan akan bertambah terus. Kalau misalnya presiden/kabinet menaikkan 1,5% saja, artinya anggaran kita akan naik dua kali lipat. Jadi pembangunan kekuatan itu akan makin jelas.

Kami di Paskhas itu kan mengembangkan doktrinnya dulu. Kami juga masih menunggu Perpres (Peraturan Presiden) mengenai TNI yang sekarang masih digodok di Kemenhan. Nah disitu ada hal mengenai tugas pokok. Kalau sudah ditanda-tangani oleh Presiden maka dengan sendirinya akan menjadi legal standing aspect buat kami. Kita membangun doktrin perang yang sekarang ini sudah bergeser dari area command menjadi namanya battle zone. Jadi, beberapa wilayah kita perkuat secara bertahap.

Perbedaan antara area command dengan battle zone itu lebih ke apa ?

Perencanaan Pertahanan Udara Korpaskhas 2035
Kandidat MeRAD : CASIC FK-3 Flying King-3 (photo : carnews)
Kalau area command itu berarti pertahanan merata mulai dari Indonesia Barat hingga Indonesia Timur dan ini sifatnya tidak tajam. Itu yang disebut dengan capability base approach. Sedangkan batle zone yang kita bangun sekarang adalah menyatu dengan tugas pokok TNI AU. Artinya Lanud-lanud utama TNI AU harus kuat dulu. Setelah itu kita perkuat pangkalan aju atau pangkalan terdepan. Itu yang di peripheral-peripheral (perbatasan) yang akan kita perkuat. Pertahanan kita dalam masa damai itu kan harus defense indepth. Kita harus bangun dari tengah dulu, dari ibukota dulu sebagai center of gravity, baru berkembang ke luar.

Yang akan dijadikan battle zone wilayah mana saja ?

Itu didasarkan pada intelligence strategic analysis mengenai kemungkinan-kemungkinan potensi ancaman. Ya mungkin kita bilang 25-50 tahun ke depan itu tidak akan ada perang. Tapi Indonesia ini kan punya potensi ancaman. Ada masalah-masalah perbatasan maupun over claimed seperti yang kita ligat di Laut China Selatan. Negara-negara yang terlibat itu sudah sedemikian ngotot. Jadi saya kira kita harus waspada juga.

Untuk MeRAD apakah dipilih yang permanen atau mobile ?

Perencanaan Pertahanan Udara Korpaskhas 2035
Kandidat MeRAD : Kongsberg & Raytheon NASAMS (photo : Army Recognition)
Istilah kita adalah transportable, bisa dipindahkan. Barat, Tengah, Timur, dan Selatan akan kita perkuat. Hanya saja, pembangunan air defence itu kan sangat sensitif, jadi tidak boleh menimbulkan ketidakstabilan kawasan. Ini terkait masalah politik juga.

Sumber : Angkasa, defense-studies
Perencanaan Pertahanan Udara Korpaskhas 2035
Kandidat MeRAD : CPMIEC LY-80 (photo : sina)
Share this article :

Historia


Teknologi


Latihan


Arsip



banner ads banner ads

Translate


English French German Spain Italian Dutch

Russian Portuguese Japanese Korean Arabic Chinese Simplified


Diberdayakan oleh Blogger.

Popular Posts


Pendidikan Pasukan Katak TNI-AL. "KOPASKA - Disegani, Dikagumi, Dihormati - Pasukan Elit Indonesia"[By CNN Indonesia]

Flag Counter
 
Support : Your Link | Your Link | Your Link
Copyright © 2013. Arsip Ardava - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger