Ardava.com


Home » , , , , , , , , , , , , » China-Rusia Desak AS Batalkan Penempatan Rudal THAAD di Korea

China-Rusia Desak AS Batalkan Penempatan Rudal THAAD di Korea

Written By http://arsipardava.blogspot.com/ on Senin, 02 Mei 2016

China-Rusia Desak AS Batalkan Penempatan Rudal THAAD di KoreaChina dan Rusia mendesak Amerika Serikat untuk tidak memasang sistem baru antipeluru kendali di Korea Selatan setelah Washington menyatakan sedang membahas dengan Seoul terkait pembangunan senjata nuklir dan uji coba rudal oleh Korea Utara.

AS dan Korsel mulai membicarakan kemungkinan pemasangan sistem Terminal High Altitude Air Defense (THAAD) setelah Korea Utara melakukan uji coba bom nuklir keempat pada 6 Januari lalu dan uji coba rudal.

Uji coba nuklir dan peluncuran rudal merupakan pelanggaran resolusi Perserikatan Bangsa Bangsa yang dilakukan oleh Korea Utara yang didukung oleh Rusia dan China.

Para pejabat AS dan Korea Selatan menyatakan keprihatinannya bahwa Korea Utara berupaya melakukan uji coba nuklir kelima menjelang kongres Partai Pekerja yang akan dimulai pada 6 Mei.

Korea Utara melakukan uji coba menembakkan apa yang diduga sebagai dua rudal balistik jarak menengah, Kamis 28 April 2016, namun keduanya gagal, kata pihak militer AS.

Berbicara dalam konferensi pers bersama Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov, Menlu China Wang Yi menyatakan bahwa AS harus menghormati “keprihatinan beralasan dari China dan Rusia atas sistem rudal tersebut.

“Langkah ini melampaui kebutuhan pertahanan yang relevan dengan beberapa negara, Jika sistem tersebut dipasang, maka akan berdampak langsung terhadap strategi keamanan China dan Rusia,” ujar Wang Jumat 29 April 2016.

“Hal itu tidak hanya mengancam resolusi isu nuklir di Semenanjung, melainkan juga sangat mungkin menyiram minyak di atas api yang meningkatkan ketegangan, dan bahkan menghancurkan keseimbangan strategi di Semenanjung,” katanya menambahkan.

Tindakan Korea Utara tidak boleh digunakan sebagai alasan untuk mengambil keputusan yang dapat meningkatkan ketegangan, terutama pemasangan sistem antirudal oleh AS, kata Lavrov sebagaimana diterjemahkan dalam bahasa Mandarin.

Kampanye Korea Utara untuk mengembangkan kemampuan senjata nuklirnya menimbulkan kecaman dari China sebagai satu-satunya mitra diplomatik dan ekonomi Pyongyang.

Namun Beijing khawatir THAAD dan radarnya memiliki jangkauan yang bisa diperluas hingga melampaui Semenanjung Korea dan mencapai China.

Presiden China Xi Jin-ping, Kamis 28 April 2016 menyatakan bahwa Beijing tidak akan mengizinkan peperangan dan kekacauan meletus di Semenanjung Korea. Korea Utara dan Korea Selatan secara teknis masih terus berperang setelah konflik mereka pada 1950-1953 berakhir melalui genjatan senjata, bukan melalui perjanjian.

Korea Utara secara rutin menebar ancaman akan menghancurkan Korea Selatan dan sekutu utamanya, AS. “Sebagai tetangga dekat semenanjung, kami secara tegas melarang peperangan atau kekacauan di semenanjung. Situasi ini tidak akan memberikan keuntungan kepada siapa pun,” kata Presiden Xi.

Sumber : Jejak Tapak
Share this article :

Historia


Teknologi


Latihan


Arsip



banner ads banner ads

Translate


English French German Spain Italian Dutch

Russian Portuguese Japanese Korean Arabic Chinese Simplified


Diberdayakan oleh Blogger.

Popular Posts


Pendidikan Pasukan Katak TNI-AL. "KOPASKA - Disegani, Dikagumi, Dihormati - Pasukan Elit Indonesia"[By CNN Indonesia]

Flag Counter
 
Support : Your Link | Your Link | Your Link
Copyright © 2013. Arsip Ardava - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger