Washington sedang mencari perangkat yang mampu menembus pertahanan udara Rusia andai terjadi perang di Eropa. Militer AS menekankan kebutuhan untuk memiliki kekuatan yang mampu mengalahkan atau menembus daerah anti akses / larangan terbang (Anti Access/Area Denial – A2/AD) yang ditetapkan Rusia.
Begitu pertahanan udara Rusia berhasil ditembus, Pentagon akan mampu memperkuat pertahanan NATO di Eropa ketika mereka bergerak ke arah timur.
“Kita perlu untuk dapat cepat memperkuat (menembus pertahanan udara Rusia). Kedengarannya sangat sederhana, namun tidak semudah itu… Ingat Rusia telah menciptakan pola (pertahanan udara) yang sangat rapat. Kita perlu berinvestasi dan (meningkatkan) kapasitas yang memungkinkan kita untuk masuk (menembus zona pertahanan udara Rusia) dan mampu memperkuat, ” kata Jenderal Philip Breedlove, komandan US European Command, kepada Komite Senat Angkatan Bersenjata pada 1 Maret.
Kemampuan yang disebutkan oleh Jenderal Breedlove akan mencakup pesawat tempur siluman F-22 Raptor dan F-35, menurut para analis pesawat tempur tersebut lebih mampu mengatasi sistem pertahanan udara Rusia seperti S-300 dan S-400. F-35 secara permanen akan ditempatkan di Inggris mulai tahun 2021.
“Saya akan senang untuk memiliki kedua pesawat tempur F-22 dan F-35 di Eropa. Keduanya saling melengkapi. Tapi kita tidak punya rencana atau (menempatkan secara permanen) F-22 karena kita harus melakukan rotasi, “kata Jenderal Frank Gorenc, komandan Angkatan Udara AS di Eropa (USAFE).
Selanjutnya, Bomber jarak jauh B-21 yang sedang dikembangkan oleh Northrop Grumman juga mungkin bisa memainkan peran. Menurut Gorenc, pembom baru itu memiliki kemampuan yang mirip dengan B-2 Spirit, tapi akan lebih dapat diandalkan.
Jenderal Breedlove juga mencatat bahwa Rusia terus membangun kegiatan bawah laut nya. “Rusia memahami kegunaan kapal selam dan terus menginvestasikan (kekuatan) kapal selam dan itu menantang kemampuan kita,” tegasnya.
Sumber : Sputnik, Jkgr