Pangkalpinang – Dalam waktu dekat, pasukan TNI tidak akan masuk wilayah Filipina untuk operasi pembebasan ABK yang disandera kelompok bersenjata Abu Sayyaf.
Pasukan TNI sejauh ini masih menahan diri, karena menghormati undang-undang Filipina yang tidak membolehkan pasukan asing masuk dalam operasi militer dalam negeri Filipina.
Mabes TNI tetap mendorong upaya diplomasi yang sedang dilakukan pemerintah serta menghimpun informasi intelijen, terkait penyanderaan 14 WNI oleh kelompok Abu Sayyaf di Filipina Selatan.
“Pemerintah terus melakukan upaya. Mari kita tunggu saja,” ujar Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo, usai membuka Latsitarda Nusantara 2016 di Stadion Depati Amir Pangkalpinang, Kepulauan Bangka Belitung, (27/4/2016).
Menurut Jenderal Nurmantyo, TNI tetap berpedoman pada arahan presiden untuk tidak bernegosiasi soal pembayaran, namun tetap bersiap dengan operasi penyelamatan ABK yang disandera.
Namun, saat ini ribuan pasukan TNI telah berada di daerah perbatasan Kalimantan – Filipina untuk penetrasi militer jika sewaktu-waktu dibutuhkan.
Sumber : Kompas, JKGR