Amerika Serikat memperingatkan akan mempertimbangkan pilihan lain jika Korea Utara melanjutkan uji nuklir dan peluru kendali balistik. Tindakan lain itu bisa dapat meliputi sanksi baru atau langkah keamanan.
Sebelumnya dilaporkan kantor berita Korea Selatan Yonhap, Korut tampak tengah menyiapkan uji peluru kendali balistik jarak menengah setelah kegagalan peluncuran yang digambarkan AS sebagai “bencana menyengat” pada bulan ini. Negara tersebut diperkirakan segera melakukan uji nuklir kelima, kemungkinan setelah kongres partai berkuasa Partai Pekerja pada awal Mei.
Presiden Barack Obama mengatakan AS berupaya mempertahankan diri dan sekutunya terhadap kemungkinan ancaman dari Korut, yang disebutnya negara “tidak karuan” dengan pemimpin “tidak bertanggung jawab”.
Dalam wawancara dengan CBS, yang ditayangkan pada Selasa 27 April 2016, Obama menghabiskan lebih banyak waktu untuk memposisikan sistem pembangunan rudalnya sebagai tameng yang setidaknya bisa memblokir ancaman di tingkat relatif rendah dari Korut.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri AS Mark Toner mendesak Korut untuk menahan diri dari aksi yang merusak kestabilan kawasan dan mengatakan bahwa Washington akan mempertimbangkan opsi “lain” jika Pyongyang melanjutkan uji nuklir dan rudalnya.
Toner menekankan bahwa langkah-langkah yang diambil sebelumnya telah mencakup sanksi dan langkah keamanan, namun ia menolak menjelaskan lebih lanjut. “Saya rasa cukup jelas bahwa jika Korut terus membuat keputusan yang kami yakini kontra-produktif, kami juga akan terus melihat apa pilihan kami untuk merespon,” katanya.
Ditanya mengenai pilihan tersebut, Toner menambahkan, “Kami tidak ingin mengumumkan apapun sebelum benar-benar terbentuk dan disahkan.” Korut melakukan uji bom nuklir ke empat pada 6 Januari dan meluncurkan roket jarak jauh pada 7 Februari, sehingga memicu pemberian sanksi lebih ketat dari AS dan PBB.
Setelah itu, Korut melakukan beberapa uji rudal, termasuk rudal balistik yang diluncurkan dari kapal selam pada Sabtu.
Pada 15 April, Korut gagal melancarkan Musudan, rudal dengan jarak jangkauan lebih dari 3.000 km, yang berarti bisa mengenai Jepang dan secara teoritis Guam, wilayah AS, jika dilancarkan dengan benar.
Sumber : Jejak Tapak