Ardava.com


Home » , , , , , , , , , , , , » Rusia Belum Tarik Su-30, Su-35 dan S-400 dari Suriah?

Rusia Belum Tarik Su-30, Su-35 dan S-400 dari Suriah?

Written By http://arsipardava.blogspot.com/ on Selasa, 22 Maret 2016

Rusia Belum Tarik Su-30, Su-35 dan S-400 dari Suriah?
Su-35 Rusia
 Su-24, Su-30 dan Su-35 tetap tinggal, mengapa ? 

Rusia Belum Tarik Su-30, Su-35 dan S-400 dari Suriah?
Su-24 Rusia
Hampir 20 pesawat tempur Rusia, sistem pertahanan udara dan sekitar 2.000 personel masih akan tinggal di pangkalan udara Hmeymim di Suriah. Menurut para ahli, gugus tugas memiliki beberapa tujuan yakni memerangi terorisme, mendukung Presiden Bashar Assad, dan kontrol atas wilayah tersebut.

Pada pertemuan dengan pasukan yang terlibat dalam kampanye Suriah Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan jumlah serangan mendadak tempur Aerospace Angkatan Rusia telah menurun 60-80 sampai 20 hari. Presiden juga menggarisbawahi bahwa sisa gugus tugas akan mampu menyelesaikan tugas yang diberikan di wilayah tersebut.

Rusia Belum Tarik Su-30, Su-35 dan S-400 dari Suriah?
Su-30 Rusia
Satu skuadron pembom taktis Su-24 yang terdiri dari sekitar 9-12 pesawat, akan terus bertugas di Suriah. Mereka pesawat yang bertanggung jawab atas sebagian besar serangan udara.

Sumber Kementerian Pertahanan mengatakan kepada surat kabar Rusia Vedomosti jet tempur Su-30 dan Su-35 juga tetap akan tinggal di pangkalan udara Hmeymim untuk perlindungan udara Rusia mengerahkan empat Su-35 ke Suriah pada 31 Januari, 2016. Departemen Pertahanan belum mengeluarkan melaporkan penarikan mereka.

 S-400 Dan Helikopter Serang 

Rusia Belum Tarik Su-30, Su-35 dan S-400 dari Suriah?
S-400 Rusia
Moskow juga akan tetap mempertahankan sistem pertahanan udara di Suriah. “Pertahanan udara Rusia akan bertugas tempur di Suriah dan akan digunakan terhadap semua target yang berpotensi menjadi ancaman terhadap pasukan Rusia,” kata Putin. Menurut dia, sistem pertahanan udara jarak menengah dan jarak panjang S-400 dan sistem pertahanan udara Pantsir-S1 akan tetap bertugas di Suriah.

Selain itu, helikopter serang Ka-52 dan Mi-28N tetap terlihat di pangkalan udara, tetapi jumlah pasti mereka tidak diketahui.

Menurut ahli militer Viktor Litovkin, sisa gugus tugas Rusia akan dicapai tujuannya. Salah satunya terus melakukan serangan udara terhadap sejumlah sasaran dan mendukung Angkatan Darat Suriah dan sekutunya, serta kontrol atas wilayah udara di kawasan itu.

“Tiga pesawat [Su-24, Su-30, Su-35] mampu melaksanakan serangan udara terhadap target darat. Tapi Su-24 tidak dirancang untuk pertempuran udara, dan perlu dukungan dari pesawat tempur,” katanya.

Rusia Belum Tarik Su-30, Su-35 dan S-400 dari Suriah?
Mi-28N Rusia
Selain jet, wilayah udara Suriah dan pangkalan udara Hmeymim juga akan dilindungi oleh sistem pertahanan udara S-400. “Mungkin ada tiga ancaman tiba-tiba yang berasal dari Turki, Israel dan Amerika Serikat,” kata Ruslan Pukhov, Direktur Pusat Analisis Strategi dan Teknologi.

Dia menambahkan bahwa dengan S-400 dikerahkan ke pangkalan Angkatan Aerospace Rusia tidak hanya membangun zona larangan di sekitar pangkalan udara Hmeymim tetapi juga seluruh provinsi Latakia di mana sebagian besar Angkatan Darat Suriah terkonsentrasi.

Sistem ini memiliki berbagai mendeteksi target maksimum 600 km dan menembak target pada jarak maksimum 400 km. “Dalam radius ini, pesawat apapun dapat dilacak dan kemudian dikawal oleh jet,” jelas Pukhov menjelaskan.

Menurut Litovkin, helikopter serang dipertahankan karena dapat digunakan terhadap kelompok-kelompok kecil musuh dan target lapis baja yang tidak dapat terkena bom.

Rusia Belum Tarik Su-30, Su-35 dan S-400 dari Suriah?
Ka-52 Rusia
“Ka-52 dan Mi-28N dipersenjatai dengan rudal anti-tank Vikhr dan Ataka serta senjata 30-mm,” kata ahli.

Dia menambahkan bahwa teroris mungkin memiliki sistem pertahanan udara man-portable sehingga helikopter serang bisa beroperasi secara akurat pada malam hari.

Sekitar 200-300 spesialis sipil akan tetap di dasar Hmeymim karena bagaimanapun personel militer tidak akan mampu mempertahankan pesawat dan helikopter sendiri. “Sebanyak 2.000 personel yang diperlukan untuk mengoperasikan pangkalan. Namun, tidak semua dari mereka akan terlibat dalam misi tempur,” Pukhov menyimpulkan.

Kedua ahli sepakat bahwa sisa pasukan Rusia di Suriah akan cukup untuk tujuan saat ini. “Di tengah perdamaian berbicara intensitas pertempuran mengalami penurunan. Ini adalah mengapa saat pasukan Rusia di Suriah adalah rasional,” kata Litovkin.

Sumber : Jejak Tapak
Share this article :

Historia


Teknologi


Latihan


Arsip



banner ads banner ads

Translate


English French German Spain Italian Dutch

Russian Portuguese Japanese Korean Arabic Chinese Simplified


Diberdayakan oleh Blogger.

Popular Posts


Pendidikan Pasukan Katak TNI-AL. "KOPASKA - Disegani, Dikagumi, Dihormati - Pasukan Elit Indonesia"[By CNN Indonesia]

Flag Counter
 
Support : Your Link | Your Link | Your Link
Copyright © 2013. Arsip Ardava - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger