Sebanyak 350 personel dari Batalyon Infanteri (Yonif) 614 Raja Pandhita (Rjp) Kabupaten Malinau, Kalimantan Utara, akan bertugas di Kabupaten Nunukan, mulai hari Kamis esok (24/03). Mereka akan ditempatkan selama kurang lebih sembilan bulan untuk menjaga perbatasan Indonesia dengan Malaysia. Seluruh pasukan itu akan mengamankan perbatasan darat sepanjang 451 kilometer dengan jumlah 4.038 patok.
“Dari jumlah pasukan yang bertugas, sebanyak 344 personel murni dari Yonif 614. Selebihnya dari bantuan personel karena spesialisasi, satu dokter, satu orang hukum, satu orang tupograpi dan tiga orang bintara kesehatan,” kata Komandan Batalyon Infanteri (Danyonif) 614/Rjp Mayor Inf Rudi Setiawan. Bantuan personel itu merupakan utusan Komando Daerah Militer (Kodam) VI Mulawarman sebanyak lima orang, serta dari Sekolah Tinggi Hukum Militer (STHM) yang mengutus satu orang.
Kegiatan pelepasan 350 personel ini turut dihadiri Wakil Asisten Operasi (Waasops) Panglima TNI, Laksamana Pertama (Laksma) TNI Harjo Susmoro beserta rombongan dari Markas Besar (Mabes) TNI dan jajaran Kodam VI Mulawarman.
Laksma Harjo mengatakan bahwa lokasi penempatan pasukan itu terkenal sebagai jalur masuknya barang selundupan dari Malaysia ke Indonesia, seperti narkoba dan bahan-bahan kebutuhan lainnya. Tak hanya itu, jalur itu pun dikenal sebagai jalur keluar-masuk teroris.
Laksma Harjo berharap, para prajurit tetap menjadi prajurit terbaik saat bertugas. “Jangan sekali-kali berniatan ikut terlibat, baik itu penyelundupan narkoba, terorisme, dan kegiatan ilegal lainnya. Jika terlibat, hal ini merupakan pelanggaran berat dan jelas akan dihukum maksimal, pemecatan,” tegas Laksma Harjo.
Laksma Harjo pun menyampaikan pesan khusus kepada para prajurit yang akan menjaga wilayah terdepan Indonesia, yaitu dalam bertugas jangan lupa akan Tuhan karena Tuhan selalu bersama dimanapun prajurit berada.
Sumber : JKGR