BRUSSELS - Tersangka utama teroris Paris, Salah Abdeslam, yang sudah jadi buron empat bulan ditembak dan ditangkap pasukanpolisi anti-teror Belgia di Brussels pada hari Jumat. Lima komplotan pentolan teroris Paris itu juga ditangkap.
Abdeslam diburu sejak rentetan serangan teror di Paris yang menewaskan sekitar 130 orang pada 13 November 2015 lalu. Sebelum ditembak dan ditangkap hidup-hidup, Abdeslam dikepung pasukan Belgia di wilayah Molenbeek.
”Kami punya dia,” kata Menteri Imigrasi Belgia, Theo Francken, di Twitter, seperti dikutip Reuters, Sabtu (19/3/2016). Menurutnya, Abdeslam terluka saat penggerebekan.
Wali Kota Moleenbeek, Francoise Schepmans, mengatakan, dua orang komplotan Abdeslam juga terluka.
Mantan agen MI5 yang juga ahli intelijen, Annie Machon, memuji operasi anti-teror yang berhasil menangkap pentolan teroris Paris itu. ”Ini adalah hasil yang baik, dan penting bahwa mereka ditangkap hidup-hidup,” katanya kepada Russia Today.
Menurut laporan HLN, polisi berteriak keras saat penggerebekan.”Ayo keluar dengan tangan Anda di atas,” bunyi perintah polisi. Beberapa ledakan terdengar dan asap mengepul di area penggerebekan. Ledakan itu diduga berasal dari granat setrum.
Kepolisian Belgia menyatakan, penggerebekan berlangsung di tiga titik terpisah. Operasi ini terjadi dua hari setelah pihak berwenang menemukan sebuah Islamic State (ISIS) di rumah pelaku penembakan di Brussels awal pekan ini. Pelaku merupakan warga kelahiran Aljazair.
Salah satu komplotan Abdeslam yang ditangkap diidentifikasi bernama Mohamed Belkaid, yang menggunakan nama alias Samir Bouzid. Dia dianggap bertanggung jawab karena merencanakan serangan teror di Paris 13 November lalu.
Sejumlah pemimpin dunia, seperti Presiden Prancis, Francois Hollande dan Presiden Amerika Serikat (AS) Barack Obama, mengapresiasi penangkapan Abdeslam dan para komplotannya. Presiden Hollande minta Abdeslam diekstradisi ke Prancis untuk diseret ke pengadilan atas serangan teror yang menewaskan ratusan orang.
Presiden Hollande Minta Abdeslam Diekstradisi ke Prancis(5)Presiden Prancis, Francois Hollande, minta Pemerintah Belgia agar segera mengekstradisi Salah Abdeslam, buron utama serangan teror Paris yang ditangkap polisi anti-teror Belgia hari Jumat.
Hollande ingin agar Abdeslam diseret ke pengadilan Prancis atas keterlibatannya dalam rentetan serangan teror di Paris yang menewaskan sekitar 130 orang pada 13 November 2015 lalu. Selain Abdeslam, lima kompolotannya juga ikut ditangkap.
Abdeslam ditembak dan ditangkap hidup-hidup kemarin ketika tempat persembunyiannya di Molenbeek, Brussles, digerebek. Dia sudah jadi buron utama Eropa sejak empat bulan lalu.
Lima komplotan Abdeslam yang ikut ditangkap di antaranya, Munir Ahmed al-Hadj dan Soufyane Kayal. Mereka dituduh ikut terlibat dalam rentetan serangan teror di Paris. Tiga orang lainnya merupakan anggota keluarga Abdeslam.
Hollande ingin ekstradisi Abdeslam dilakukan secepat mungkin. ”Salah Abdeslam (SA) terlibat langsung dalam penyusunan organisasi dan tindakan serangan, saya memiliki pemikiran khusus untuk para korban serangan pada 13 November di Paris, karena SA terhubung langsung dalam persiapan, organisasi dan tindakan serangan,” kata Hollande.
”Saya juga memikirkan keluarga yang telah melihat ke depan untuk penangkapan ini, apakah dari jarak dekat atau jarak jauh, yang terhubung pada kekejian itu,” lanjut Hollande, seperti dikutip Reuters, Sabtu (19/3/2016).
Perdana Menteri Belgia, Charles Michel, yang melakukan konferensi pers bersama Presiden Hollande, menguumkan penangkapan hidup-hidup Abdeslam. ”Ini adalah hasil yang penting dalam pertempuran untuk demokrasi,” kata Michel, pada hari Jumat.
Menurutnya, Presiden Amerika Serikat (AS) Barack Obama, teleh meneleponnya untuk mengucapkan selamat kepada pemimpin Belgia dan Prancis atas penangkapan Abdeslam.
Sumber : Sindo