Termasuk di dalamnya Komandan Korem 132 Tadulako Kolonel Inf Saiful Anwar dan Kapenrem Mayor Inf Fakit Rasyid. Helikopter itu diduga jatuh dan terbakar karena cuaca buruk. Sejumlah informasi juga menyatakan helikopter disambar petir. Heli itu dalam perjalanan dari Napu Lore Peore menuju Poso.
Heli yang digunakan dalam gelar operasi pengejaran kelompok teroris Mujahidin Indonesia Timur (MIT) pimpinan Santoso alias Abu Wardah dengan sandi Tinombala 2016 ini jatuh di perkebunan warga, tepatnya di sungai kecil yang kering.
Dalam gelar operasi Tinombala 2016, heli TNI-AD ini digunakan sebagai sarana transportasi pengangkutan logistik dan pasukan dari dan menuju wilayah Napu Lore Peore. Helikopter hancur dengan kondisi 80 persen terbakar.
Seluruh penumpang dan awak kru yang menjadi korban langsung dibawa ke RSUD Poso yang berjarak 15 kilometer dari lokasi jatuh.
Kapolres Poso, AKBP Rony Suseno ketika dikonfirmasi mengatakan, seluruh penumpang yang berjumlah 13 orang, termasuk kru yang berada dalam heli meninggal dunia.
“Helikopter TNI-AD ini jatuh dalam perjalan dari Lore ke Poso. Terbang dari sana (Napu) jam 17.00 Wita, dan sudah mau sampai di Poso. Tapi karena cuaca buruk pukul 17.55, heli jatuh,” kata Kapolres sebagaimana dikutip sejumlah media.
Berikut daftar penumpang dalam helikopter tersebut :
- Kol. Inf. Saiful Anwar (Danrem 132/Tdl).
- Kol. Heri (BAIS).
- Kol. Inf. Ontang R. P. (Satgas Intel Imbangan).
- Letkol Cpm Tedy (Dandenpom).
- Mayor Inf. Faqih (Kapten Rem).
- Dr. Kapt Yanto.
- Prada Kiki (Ajudan Danrem).
- Kapt. Cpn Agung.
- Lettu Cpn Wiradi.
- Letda Cpn Tito.
- Serda Karmin.
- Sertu Bagus.
- Pratu Bangkit.
Tagged helikopter Bell 412 SP, helikopter jatuh di poso, kecelakaan pesawat, militer indonesia.
Sumber : Jejak Tapak