Angkatan Udara Inggris atau Royal Air Force (RAF) dan Korps Marinir Royal Navy sedang bersiap untuk memulai operasi Lockheed Martin F-35 Joint Strike Fighter.
Inggris merupakan satu-satunya mitra Level 1 dalam program jet tempur siluman yang dipimpin Amerika dan berencana untuk membeli 138 F-35B yang bisa mendarat pendek dan mendarat vertikal (STOVL) yang akan dioperasikan oleh RAF dan Royal Navy. Jet siluman baru ini tidak hanya akan terbang dari pangkalan darat, tetapi juga akan terbang dari dua kapal induk baru Inggris.
F-35B juga akan beroperasi bersama dengan armada Eurofighter Typhoon Inggris. RAF berencana masih akan mengoperasikan 107 Typhoon upgrade hiongga 2030-an bersama F-35.
Seperti dengan layanan AS, Inggris juga akan menggunakan jet tempur superioritas udara generasi keempat untuk mendampingi siluman F-35. Pada dasarnya, F-35 akan bertindak sebagai sensor terbang sementara Typhoon akan menjadi gudang senjata terbang ketika mengambil ancaman di wilayah udara yang berisiko tinggi.
Typhoon Angkatan Udraa Inggris dan Rafale Prancis baru-baru ini telah berlatih bersama dengan F-22 Raptor di Joint Base Langley-Richardson, Virginia, untuk belajar bagaimana untuk melakukan misi bersama dengan generasi kelima. Meski Raptor pada dasarnya adalah pesawat tempur superioritas udara khusus, F-22 dan F-35 memiliki banyak kesamaan dalam banyak hal karena sama-sama sifat silumannya.
Mesk Typhoon dan F-35 tidak akan bersaing satu sama lain secara langsung dalam layanan Inggris, produsen tetap terlibat dalam pertempuran udara guna mengamankan penjualan. Dalam ajang itu, Typhoon -meskipun memiliki kinerja aerodinamis unggul secara perlahan sedang beringsut keluar karena tergeser F-35. Jika tren yang ada saat ini terus bertahan maka F-35 kemungkinan akan menjadi satu-satunya fighter tersisa di pasar Barat.
Sumber : Jejak Tapak