Ardava.com


Home » , , , , » Madesu Super Horne

Madesu Super Horne

Written By http://arsipardava.blogspot.com/ on Minggu, 29 Maret 2015

Madesu Super HornePasar global jet tempur terbuka di sejumlah negaara tetapi berbagai macam model dan produsen memperebutkannya. Akibatnya pasar sangat kompetitif. Pada tahun 2009, Lockheed Martin dan Boeing menguasai masing-masing 31% dan 24% pasar global. Namun, dengan perkembangan Lockheed Martin F-35 dan lingkungan yang kompetitif di pasar telah membuat pergeseran. F-35 telah mengumpulkan dukungan yang besar dari Amerika Serikat dan negara-negara mitra lainnya. Kemungkinan Lockheed Martin akan menguasai lebih dari 50% dari pangsa pasar dan Boeing akan tergerus hingga menjadi hanya 10% saja.

Boeing telah memproduksi jet tempur selama lebih dari 90 tahun, sehingga penghentian produksi jet tempur akan menjadi kemunduran bagi perusahaan. Tetapi jelas terlihat perlambatan akibat beberapa kali karena pemotongan anggaran di Amerika Serikat, serta persaingan yang ketat di pasar domestik dan internasional. Jika permintaan untuk jet tempur Boeing tidak membaik secepatnya, maka Boeing tidak memiliki banyak pilihan di luar menghentikan produksi.

F / A-18 Super Hornet dan F-15 merupakan program jet tempur utama dalam segmen pesawat militer Boeing. Pada 31 Desember 2014, 68 F / A-18 Super Hornet jet dikontrak oleh Angkatan Laut Amerika Serikat tetap sebagai backlog di Boeing. Anggaran 2015 diperbolehkan untuk dana tambahan dari 15 lebih jet tersebut. Namun, fiskal tahun 2016 permintaan anggaran Presiden Obama yang disampaikan bulan lalu tidak ada dana tambahan untuk jet Super Hornet.

Menanggapi permintaan anggaran ini, Angkatan Laut AS telah mengindikasikan perlunya 12 F / A-18 jet dan 8 F-35 agar dibiayai. Daftar ini akan disampaikan kepada Kongres untuk disetujui dalam beberapa hari mendatang. Kebutuhan ini muncul karena Angkatan Laut AS berencana untuk mepensiun 3 skuadron, atau 36 jet tempur yang lebih tua karena mereka tidak bisa diupgrade lagi, sehingga menimbulkan kekurangan jet tempur. Untuk dapat memenuhi permintaan tambahan, Boeing harus menempatkan pesanan untuk bahan produksi pada pertengahan tahun. Oleh karena itu, sangat penting untuk Boeing bahwa Kongres dan Angkatan Laut AS menyetujui keputusan ini dalam beberapa bulan ke depan.

Secara internasional, Super Hornet sejauh ini hanya berhasil menangkap perhatian pemerintah Australia. Pesawat ini terus berjuang untuk memenangkan kontrak baru dalam pasar internasional dan khususnya di Asia, yang merupakan pasar pertahanan yang paling cepat berkembang di dunia saat ini. Korea Selatan dan Jepang baru-baru ini menandatangani kesepakatan dengan dengan Lockheed Martin dan meninggalkan Boeing serta pesaing lainnya.

Salah satu prospek penting bagi Boeing terletak di Malaysia. Boeing berpartisipasi dalam upaya untuk menggantikan armada penuaan Malaysia dengan mengusulkan pembelian Super Hornets. Hal ini juga berspekulasi bahwa Lockheed Martin F-35 bukan merupakan bagian dari tawaran ini. Namun, dengan melemahnya mata uang di Malaysia, keputusan tertunda pada kontrak ini telah melihat penundaan. Jadi sejauh ini masa depan Super Hornet masih madesu alias masa depan suram.

Sumber : Forbes, Jejak Tapak
Share this article :

Historia


Teknologi


Latihan


Arsip



banner ads banner ads

Translate


English French German Spain Italian Dutch

Russian Portuguese Japanese Korean Arabic Chinese Simplified


Diberdayakan oleh Blogger.

Popular Posts


Pendidikan Pasukan Katak TNI-AL. "KOPASKA - Disegani, Dikagumi, Dihormati - Pasukan Elit Indonesia"[By CNN Indonesia]

Flag Counter
 
Support : Your Link | Your Link | Your Link
Copyright © 2013. Arsip Ardava - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger