Timur Tengah telah disiksa dengan kekacauan yang nyaris tidak ada akhirnya. Militer negara-negara kawasan ini terus-menerus dilemparkan ke dalam kekacauan yang juga terus berkecamuk. Akhirnya semua kekuatan negara-negara Timur Tengah mau tiudak mau mulai mengembangkan angkatan bersenjata mereka. Mereka tidak selalu berhasil: militer Irak misalnya yang ketika hendak bangkit langsung digebuk habis oleh ISIS. Libya dan Afghanistan pun tetap akan tertatih-tatih.
Terakhir koalisi Arab yang dipimpin Arab Saudi memulai kampanye militer di Yaman.
Untuk memahami kekuatan miltier negara di Timur Tengah, kita bisa melihat data Firepower Indeks Global, peringkat dari 106 negara berdasarkan lebih dari 50 faktor termasuk anggaran keseluruhan militer, tenaga kerja yang tersedia, dan jumlah peralatan masing-masing negara telah di arsenal masing-masing, serta akses ke sumber daya alam.
Indeks ini tidak berarti definitif akhir semua analisis dan memfokuskan secara eksklusif pada kuantitas. Indeks ini juga tidak faktor dalam keuntungan seperti sistem senjata canggih atau stok nuklir. Namun, indeks memberikan pendekatan yang baik kesiapan militer dasar suatu negara.
Dan inilah grafis 15 dari militer di Timur Tengah menurut informasi terbaru dari Indeks Firepower global. Peringkat ini dirilis pada bulan April, (sebelum ISIS merebut sejumlah fasilitas Irak dan pertempuran Israel dan Hamas).
Sumber : Business Insider, Jejak Tapak