"Pesawat tersebut takut dengan kesigapan pesawat-pesawat tempur TNI AU yang sering beraksi dalam sebulan terakhir," ujar Kepala Dinas Penerangan TNI Angkatan Udara Marsekal Pertama Hadi Tjahjanto saat dihubungi, Rabu, 12 November 2014.
Menurut dia, pesawat jet Gulfstream itu hendak melintasi wilayah udara Indonesia dalam perjalanannya dari Singapura menuju Darwin, Australia. Pesawat jet itu, katanya, meminta izin Air Traffic Controller Bandara Soekarno-Hatta.
Hadi melanjutkan, pilot pesawat jet Gulfstream gagal menunjukkan dokumen izin melintas Indonesia. Surat-surat yang dibutuhkan adalah security clearance, flight cleareance, dan diplomatic clearance. "Mereka tidak punya tiga surat itu."
Untuk berjaga-jaga, Hadi melanjutkan, TNI AU menyiapkan pesawat tempur di pangkalan udara di Yogyakarta dan Solo. Pesawat TNI AU itu disiagakan jika pesawat asing dari Singapura nekat melintas. Dia memastikan pesawat tempur TNI AU akan menurunkan paksa pesawat asing itu jika berkeras melintasi wilayah udara Indonesia.
Sebelumnya, beredar informasi yang menyebutkan pesawat tempur TNI AU kembali mengejar dan mendaratkan paksa sebuah pesawat asing. Dikabarkan bahwa pesawat asing tersebut sudah mendarat di Lanud Adi Sucipto, Yogyakarta. Informasi ini dibantah Hadi.
TNI AU sendiri sudah mendaratkan paksa tiga pesawat tak berizin dalam dua bulan terakhir. Pendaratan paksa itu dilakukan menggunakan F-16 dan Sukhoi Su-27.
Sumber : Tempo