Ardava.com


Home » » Dubes RI Kembali ke Australia

Dubes RI Kembali ke Australia

Written By http://arsipardava.blogspot.com/ on Selasa, 13 Mei 2014

Hubungan bilateral antara Indonesia dan Australia sudah mulai membaik.

Dubes RI Untuk Australia
Dubes RI untuk Austalia Nadjib Riphat Kesoema.
Duta Besar RI untuk Australia, Nadjib Riphat Kesoema, akan segera kembali bertugas di KBRI Canberra paska ditarik oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, setelah terbongkarnya skandal penyadapan oleh intelijen Australia di media massa.

Rencananya, Najib akan kembali pada akhir bulan Mei 2014 ini. "Sudah diinstruksikan untuk kembali dalam rentang waktu satu bulan ini," kata Staf Khusus Presiden Bidang Luar Negeri, Teuku Faizasyah, Senin 12 Mei 2014.

Menurut Faiz, Presiden SBY mengizinkan Dubes RI kembali ke Australia, karena memang hubungan bilateral antara Indonesia dan Australia sudah mulai membaik.

"Karena beliau melihat sudah ada kemajuan dalam proses pembahasan antara dua menlu. Bapak (SBY) waktu itu, menggaris bawahi bahwa harus ada suatu code of conduct, pasca insiden penyadapan. Ini kemudian dalam proses evaluasi, kita mencatat kemajuan dari sisi pembahasan kedua menlu," ujar dia.

Namun, Faiz tidak menjelaskan kemajuan seperti apa yang sudah terjadi antara Indonesia dan Australia.

"Saya tidak terlalu tahu, yang dilaporkan menlu. Soal teks pembahasan sudah ada negosiasi. Mengenai code of conduct itu sendiri, sudah ada kemajuan. Sudah dituangkan dalam bentuk tulisan, ini wujud kemajuannya," ujarnya.

Meski sudah mulai membaik, kata Faiz, namun tak serta merta pemerintah akan mengaktifkan kembali kerjasama diberbagai bidang yang sempat dibekukan.

"Ini (kerjasama) baru bisa dihidupkan setelah ada code of conduct. Pada saat sekarang menuju ke arah code of conduct, maka perlu dubes untuk memfasilitasi pembahasan itu," ujar dia.

Lalu apakah telepon Perdana Menteri Australia Tonny Abbot ke SBY juga memberikan pengaruh soal perbaikan hubungan ini?

"Bisa dibilang ada dan bisa dibilang tidak. Di samping, presiden menerima laporan dari menlu. Telepon itu, bisa dilihat sebagai proses menuju normalisasi hubungan. Dengan telepon itu, ada itikat kuat dari pihak Australia untuk tuntaskan persoalan-persoalan itu," ujar dia.(Sumber : Viva)

Share this article :

Historia


Teknologi


Latihan


Arsip



banner ads banner ads

Translate


English French German Spain Italian Dutch

Russian Portuguese Japanese Korean Arabic Chinese Simplified


Diberdayakan oleh Blogger.

Popular Posts


Pendidikan Pasukan Katak TNI-AL. "KOPASKA - Disegani, Dikagumi, Dihormati - Pasukan Elit Indonesia"[By CNN Indonesia]

Flag Counter
 
Support : Your Link | Your Link | Your Link
Copyright © 2013. Arsip Ardava - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger