Ardava.com


Home » , » Rusia Minta RI Segera Merealisasikan Sisa Kredit Pembelian Alutsista 2007

Rusia Minta RI Segera Merealisasikan Sisa Kredit Pembelian Alutsista 2007

Written By http://arsipardava.blogspot.com/ on Selasa, 10 Mei 2011



Rapat Koordinasi DPRRI-Rusia
Suasana pertemuan Delegasi Kunjungan Kerja Komisi I DPR RI dengan Federal Security on Military and technical Cooperation (FSMTC) Negara Federasi Rusia.


Moscow - Komisi I DPR RI di bidang pertahanan melakukan pertemuan dengan Pimpinan Federal Security on Military and Technical Cooperation (FSMTC), Delegasi Kunjungan Kerja Komisi I DPR RI mendapatkan komitmen pihak Russia pembangunan fasilitas service maintenance center atas alutsista yang diimpor Indonesia dari Negara Federasi Rusia.

Delegasi menyampaikan kepada FSMTC Negara Federasi Russia bahwa mengingat kerjasama teknis militer yang telah begitu erat terjalin antara Indonesia dengan Negara Federasi Rusia selama lebih dari setengah abad ini, maka adalah sangat perlu untuk mengembangkan kerja sama agar makin erat dan makin menguntungkan bagi kepentingan nasional kedua negara.

Delegasi juga mengharapkan dukungan FSMTC Negara Federasi Rusia untuk segera membantu terealisasikannya peran BUMNIP (Badan Usaha Milik Negara Industri Pertahanan) Indonesia untuk dijadikan mitra lokal dalam proses maintenance, repair dan overhaul seluruh peralatan militer yang diimpor Indonesia dari Rusia.

Hal ini sangat penting dalam rangka proses transfer of technology (ToT) kepada BUMNIP Indonesia sehingga pada saatnya nanti BUMNIP kita dapat secara mandiri menjadi agen maintenance, repair dan overhaul seluruh peralatan militer yang dimiliki Indonesia.

Isu lain yang mengemuka saat pertemuan dengan FSMTC, dimana pihak FSMTS meminta pihak Indonesia untuk segera merealisasikan kesepakatan kredit pembelian Alutsista yang disepakati pada tahun 2007 sebesar 1 miliar Dollar AS dimana sampai dengan saat ini baru terealisasi 1/3 (sepertiga) dari nilai kesepakatan tersebut.

Dalam kaitan ini, Pihak FSMTC sangat mengharapkan Indonesia agar segera menentukan Alutsista mana yang akan dibeli mengingat dalam proses pembuatan Alutsista dengan tekhnologi tinggi akan memerlukan waktu sedikitnya 2 tahun.

Delegasi menyampaikan pula agar hal ini menjadi nilai dukung untuk segera dibukanya service maintenance center di Indonesia.

Selain pertemuan dengan Kementerian Luar Negeri dan FSMTC Negara Federasi Rusia, Delegasi Kunjungan Kerja Komisi I DPR RI juga mengadakan pertemuan dengan Institute Studi Asia Afrika (ISAA) Pusat Studi Ketimuran dimana Delegasi sempat bertemu dengan Rektor ISAA dan mahasiswa Rusia yang sedang belajar Budaya dan Bahasa Indonesia.

Pada kesempatan ini, Delegasi menyatakan penghargaan yang sedalam-dalamnya mengingat studi tentang Indonesia telah ada sejak awal pendirian institute ini. Delegasi juga menekankan bahwa dengan mempelajari budaya dan bahasa suatu bangsa maka akan makin menyuburkan tumbuhnya saling pengertian antara bangsa Indonesia dan bangsa Rusia sehingga pada gilirannya akan menjadi mesin pendorong kerja sama kedua negara yang lebih erat kedepannya.

Delegasi Kunjungan Kerja Komisi I DPR RI ke Russia juga berkesempatan untuk mengunjungi Ria Novosti (Kantor Berita Rusia). Di Kantor Berita Ria Novosti tersebut, Delegasi diajak melihat-lihat kantor dari mulai ruang pembuatan berita dari berbagai belahan dunia, ruang editor dan tempat launching berita.

Delegasi ditemui oleh Pimpinan Editor, Mrs. Stevana Mironyuk, dan Direktur Mr Nikoly Birunkov, dan mendapatkan informasi mengenai perkembangan Kantor Berita Ria Novosti sejak awal pembentukannya tahun 1941 sampai dengan sekarang dimana pada awal pendiriannya sebagai corong pemerintah dan sekarang berubah total menjadi perusahaan Media Massa yang bebas meskipun untuk pembayaran gaji karyawan dan pemeliharaan gedung dan peralatan Ria Novosti masih disuplay Pemerintah sebesar 70% dari total anggaran, namun Ria Novosti telah mampu menjadi media massa yang mandiri dan tidak lagi menjadi corong pemerintah.

Dalam pertemuan dengan Retsesnev, Pabrik Pembuatan Satelit Telkom-3, dan PT Telekomunikasi Indonesia, Delegasi mendapatkan informasi mengenai kebutuhan atas satelit Telkom-3 yang nantinya dapat menjangkau seluruh wilayah Indonesia terlebih yang belum terjangkai oleh jaringan fiber optik. Satelit telkom 3 akan memiliki kapasitas 42 transponder aktif yang terdiri dari 24 transponder berkapasitas 36MHz Standar C-Band 8 transponder extension C-Band masing2 54MHz dan 4 transponder Ku-Band masing-masing 36MHz dan 6 transponder Ku-Band masing2 kapasitas 54MHz.

Satelit ini rencananya akan diluncurkan pada bulan Nopember tahun 2011 ini di Boikonur, Kazakstan. Delegasi juga diyakinkan adanya upaya transfer of technology dari proses pembuatan satelit telkom-3 ini dengan keterlibatan 10 (sepuluh) orang pejabat Lapan dan PT Telkom Indonesia untuk memantau pembuatan satelit telkom-3.(Sumber : DPR)

Share this article :

Historia


Teknologi


Latihan


Arsip



banner ads banner ads

Translate


English French German Spain Italian Dutch

Russian Portuguese Japanese Korean Arabic Chinese Simplified


Diberdayakan oleh Blogger.

Popular Posts


Pendidikan Pasukan Katak TNI-AL. "KOPASKA - Disegani, Dikagumi, Dihormati - Pasukan Elit Indonesia"[By CNN Indonesia]

Flag Counter
 
Support : Your Link | Your Link | Your Link
Copyright © 2013. Arsip Ardava - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger