Bagi masyarakat Yogyakarta, melihat pesawat latih yang digunakan untuk latihan terbang bagi siswa-siswa Sekolah Penerbang (Sekbang) Lanud Adisutjipto, sudah merupakan hal yang biasa, karena pesawat-pesawat latih tersebut setiap hari kerja selalu menghiasi wilayah udara Kota Yogyakarta. Namun mereka tentu bertanya-tanya ; “Kalau pesawat itu terus menerus terbang, lantas kapan dilakukan perawatannya ya ?” Begitu kira-kira pertanyaan masyarakat Yogyakarta. Oleh karena itu pada kesempatan ini, ada baiknya disampaikan perihal perawatan pesawat latih yang selama ini diterbangkan oleh para Instruktur dan Siswa Sekbang Lanud Adisutjipto. Bagi yang belum pernah melihat lebih dekat kegiatan perawatan pesawat, mudah-mudahan hal ini bisa menjadi tambahan wawasan.
Setiap pesawat yang mau diterbangkan oleh pilotnya selalu didahului dengan pengecekan terhadap kelaikan terbangnya. Dari pengecekan itulah akan diketahui ; Apakah pesawat tersebut siap terbang atau tidak. Selain pengecekan tersebut, setiap pesawat memiliki catatan khusus tentang kapan pesawat tersebut harus masuk bengkel untuk diservis dan kapan harus dilakukan penggantian spare part. Untuk pesawat-pesawat latih Sekbang Lanud Adisutjipto selalu dirawat oleh personil-personil Skadron Teknik 043 (Skatek 043) Lanud Adisujtipto. Demikian penjelasan yang disampaikan oleh Komandan Skatek 043, Letkol Tek Suryanto kepada Kapentak Lanud Adisutjipto, Mayor Sus Sutrisno, SPd, MSi (Senin, 16/3).
Lebih lanjut Letkol Suryanto menjelaskan bahwa ; Skatek 043 merupakan satuan pelaksana Lanud Adisutjipto, yang bertugas melaksanakan pembinaan dan pemeliharaan alutsista beserta komponen-komponennya, guna mendukung kelancaran pendidikan Sekbang dan Sekolah Instruktur Penerbang (SIP) maupun Sekolah Navigator (Seknav). Di lembaga ini, segenap personel sesuai tugas dan fungsi masing-masing akan selalu dituntut untuk memiliki tingkat disiplin tinggi, motivasi dan tepat waktu,serta tanggap terhadap perkembangan situasi dan kondisi. Hal ini menjadi keharusan bagi setiap personil Skatek 043, karena merawat pesawat tidak bisa dilakukan dengan asal-asalan tanpa prosedur tetap yang harus diikuti.
Di Skadron Teknik ini Pesawat Latih untuk mendukung kegiatan latihan Sekbang TNI dan TNI AU dipersiapkan. Sampai saat ini Sekbang dan Seknav Lanud Adisutjipto memakai pesawat latih Bravo, Charlie dan KT-1B. Pesawat Latih Bravo adalah pesawat latih buatan Swiss, tiba pertama kali di Indonesia tahun 1981. Dalam buku catatan khususnya, pesawat ini harus mendapat perawatan intensive setiap 100 jam terbang. Dengan demikian setiap jam terbang Pesawat ini sudah mencapai 100 jam, maka ia harus masuk bengkel di Skatek 043, untuk mendapatkan perawatan secara intensive. Dalam perawatan tersebut, setiap intrumen dan spare part mesinnya akan dicek secara detail. Apabila terdapat satu spare part yang harus diganti, maka ia harus diganti. Setelah pengecakan secara total sudah selesai, maka akan dilakukan pengetesan terbang (test flight). Apabila dari test flight tersebut terdapat kelainan dalam pesawat tersebut, maka ia akan dimasukkan ke bengkel lagi dan akan dilakukan pengecekan dari awal. Setelah selesai pengecekan akan dilakukan test flight lagi. Dari hasil tes flight tersebut apabila dinyatakan laik terbang, maka pesawat tersebut baru digunakan kembali untuk latihan terbang bagi Siswa Sekbang Lanud Adisutjipto.
Pesawat Latih KT-1B
Demikian pula dengan Pesawat Charlie (buatan Amerika) dan pesawat KT-1B (buatan Korea). Pesawat-pesawat latih tersebut akan mendapatkan prosedur perawatan yang sama seperti pesawat Bravo. Namun demikian meski prosedurnya sama, akan tetapi masing-masing pesawat memiliki spesifikasi yang berbeda dalam pelaksanaan perawatannya. Oleh karenanya setiap pesawat harus memiliki teknisi khusus sesuai dengan spesifikasinya pesawatnya. Teknisi pesawat Bravo hanya akan menangani pesawat Bravo secara khusus. Ia tidak boleh menangani pesawat yang lain. Hal ini dilakukan untuk menghindari kesalahan yang akan berakibat fatal.
Itulah sebabnya setiap personel Skadron Teknik 043 Lanud Adisutjipto sesuai kompetensinya selalu dituntut untuk dapat memahami kesiapan setiap pesawat latih yang akan diterbangkan dan juga setiap perubahan pesawat setelah melaksanakan terbang. Tidak mengherankan kalau personel-personel Skatek 043 selalu mengedepankan kedisiplinan dan motivasi yang tinggi seperti para penerbangnya. Sportifitas kerja mereka tidak luput dari kepemimpinan Komandan Skatek 043, Letkol Tek Suryanto yang selalu dekat dengan anggotanya. Hal ini sesuai dengan arahan Komandan Lanud Adisutjipto, Marsma TNI R Hari Muljono yang selalu menekankan kedisiplinan kerja seluruh Anggota Lanud Adisutjipto termasuk Anggota Skatek 043.(Sumber : Dispen TNI-AU)