Untuk mendukung tugas pertempuran di darat, TNI-AD punya andalan helikopter serang. Helikopter yang dimaksud adalah NBO-105 CB yang diproduksi oleh IPTN atas lisensi MBB, Jerman. Sebagai helikopter serang, NBO-105 dipersenjatai empat senapan mesin FN Herstal MO.32 kaliber 7,62 mm standard NATO yang ditempatkan dalam dua TMP (Twin Machine Gun Pods) atau dua senapan mesin FN Herstal M.3P kaliber 12,7 mm NATO dalam tiga HMP (Heavy Machine Gun Pods).
Konfigurasi lain dari persenjatan heli serang ini adalah roket FFAR (Folding Fins Air Rockets) jenis T.905 kaliber 2,75 inc NATO dalam dua MLRS (Multi-Launch Rocket System) masing-masing dengan 13 tabung peluncur. Tiga jenis hulu ledak yang digunakan ialah FZ-21 untuk anti personal, FZ-58 untuk anti tank dan FZ-32 untuk marking jika NBO-105 dioperasikan sebagai FAC (Forward Air Control) untuk memandu pesawat tempur yang sedang memberikan bantuan tembakan udara.
Heli Bolcow Penerbad TNI-AD ini dioperasikan oleh Skadron 21 yang bermarkas di lapangan terbang Pondok Cabe. Jumlah yang dimiliki adalah 15 unit. Selain mendukung operasi tempur, heli ini juga kerap digunakan untuk evakuasi medis di medan perang. Menurut penuturan pilotnya, dalam operasi serangan darat heli dipasangi plat baja di bagian bawah bodi, gunanya untuk melindungi pilot dari tembakan musuh. Tapi di masa damai plat harus dilepas, sebab lumayan menambah bobot heli.
Bisa dibilang heli ini ujung tombak gunship TNI-AD, meski agak ironis dengan jumlah hanya 15 unit, itupun tanpa bekal kemampuan menggotong rudal. Bandingkan saja dengan heli Mi-35 yang baru datang sebanyak 4 unit. Selain bicara soal kualitas tempur, seyogyanya urusan kuantitas juga diperhatikan mengingat luasnya wilayah teritorial Indonesia. Operasional heli dengan empat bilah baling-baling ini juga sudah terbilang tua. Sejak tahun 70-an BO-105 tak pernah absen dalam operasi penumpasan GPK (Gerakan Pengacau Keamanan). Kiprahnya terakhir terlihat saat menumpas GAM (Gerakan Aceh Merdeka).(Haryo Adjie Nogo Seno)
- Crew: 1 or 2 pilots
- Capacity: 4
- Length: 11.86 m (38 ft 11 in)
- Rotor diameter: 9.84 m (32 ft 3½ in)
- Height: 3.00 m (9 ft 10 in)
- Disc area: 76.05 m² (818.6 ft²)
- Airfoil: NACA 23012
- Empty weight: 1,276 kg (2,813 lb)
- Max takeoff weight: 2,500 kg (5,511 lb)
- Powerplant: 2× Allison 250-C20B turboshaft engines, 313 kW (420 shp) each
- Never exceed speed: 270 km/h (145 knots, 167 mph)
- Maximum speed: 242 km/h[9] (131 knots, 150 mph)
- Cruise speed: 204 km/h (110 knots, 127 mph)
- Range: 575 km (310 NM, 357 mi)
- Ferry range: 1,112 km (600 NM, 691 mi)
- Service ceiling: 5,180 m (17,000 ft)
- Rate of climb: 8 m/s (1,575 ft/min)