Para ahli dari pusat penyapu ranjau Angkatan Bersenjata Rusia telah menemukan bahan peledak yang dibuat di Amerika Serikat, Italia, China, Rusia, dan negara-negara lain ketika melakukan operasi pembersihan ranjau dan bom rakitan di Kota Palmyra, Suriah. Kota ini baru saja direbut tentara Suriah dari kekuasaan ISIS.
“Ranjau [yang telah ditemukan] adalah dari buatan China Amerika, Italia, dan Rusia dari jenis tua atau dibuat di negara lain, tapi semua tanda pada mereka telah dirusak,” kata Kepala Corps of Engineers Rusia, Jenderal Yuri Stavitsky kepada wartawan, Kamis 5 Mei 2016 sebagaimana dikutip Kantor Berita Rusia TASS.
Jenderal Stavitsky menambahkan hal ini menunjukkan pelatihan tingkat tinggi di jajaran kelompok teroris. “Sappers (ahli peledak) di organisasi teroris menunjukkan pelatihan yang baik,” katanya. “Mereka sudah menguasai produksi alat peledak sendiri. Kami telah menemukan delapan sabuk bom bunuh diri dirancang pada prinsip baru.”
Para ahli sedang meneliti sampel dari agen peledak. Yang terakhir akan dibawa ke Rusia untuk pemeriksaan lebih lanjut.
Sumber : Jejak Tapak