Amerika Serikat dan India berupaya memperkuat pengaruh mereka di perairan Laut Cina Selatan dan Samudera Hindia akibat meningkatnya kekuatan militer Tiongkok di wilayah tersebut. Mereka saling memperkuat hubungan pertahanan bawah lautnya dengan mengadakan pembicaraan terkait pergerakan kapal selam di wilayah Samudera Hindia.
Pada bulan lalu, India telah mengizinkan Amerika Serikat untuk menggunakan pangkalan militernya dengan timbal balik adanya proses pertukaran teknologi senjata. Hal itu bertujuan untuk mempersempit kesenjangan peralatan militer India dengan Tiongkok.
Kedua pihak juga sepakat bahwa masing-masing angkatan laut mereka akan mengadakan pembicaraan mengenai peperangan antikapal selam, satu teknologi militer sensitif dan hanya dipergunakan di antara pihak sekutu.
Para pejabat angkatan laut India melaporkan bahwa mereka telah melihat kapal selam angkatan laut Tiongkok sebanyak empat kali dalam kurun waktu tiga bulan terakhir. Kapal selam itu muncul di pulau Andaman dan Nicobar, India, di sekitar Selat Malaka.
India dan Amerika Serikat telah melakukan latihan angkatan laut bersama dengan melibatkan pesawat mata-mata P-8. Pesawat itu memiliki kemampuan tercanggih dalam memburu kapal selam, dilengkapi dengan sensor yang dapat melacak dan mengidentifikasi kapal selam dengan sonar dan sarana lainnya. P-8 juga disebut mampu menggunakan torpedo, rudal SLAM-ER, rudal anti kapal Harpoon dan sejumlah senjata lainnya.
Seorang juru bicara angkatan laut India menolak untuk mengomentari usulan kerjasama peperangan antikapal selam dengan Amerika Serikat.
Namun, seorang sumber dari angkatan laut India menjelaskan bahwa latihan bersama peperangan antikapal selam akan dilakukan di Laut Filipina Utara pada bulan Juni mendatang.
Sumber : Straits Times, JKGR