Kementerian Pertahanan menjajaki sistem pertahanan udara terintegrasi dan penangkis serangan udara (PSU) buatan Tiongkok, guna memaksimalkan pertahanan objek vital dan pertahanan pangkalan Pasukan Khas (Paskhas) TNI Angkatan Udara.
"Penjajakan ini merupakan bagian upaya untuk memenuhi kebutuhan alat utama sistem persenjataan TNI sesuai Rencana Strategis 2015-2019," kata Dirjen Perencanaan Kementerian Pertahanan RI Marsekal Muda TNI M Syaugi, ketika dikonfirmasi Antara terkait kunjungan kerjanya ke Tiongkok.
Selama ini, ungkap dia, TNI Angkatan Udara telah menggunakan penangkis serangan udara Oerlikon SkyShield MK2 buatan Swiss, yang digunakan Detasemen Hanud 473 Paskhas TNI Angkatan Udara di Pontianak.
Di Tiongkok, Kemenhan RI menjajaki sistem pertahanan udara terintegrasi AF902 FCS serta PSU Twin35MM.
"Berdasar paparan dan display yang ditampilkan, sistem pertahanan udara yang ditawarkan cukup bagus begitu pun dengan PSU-nya yang memiliki daya ledak, daya jangkau, akurasi serta presisi bagus, tidak kalah dengan Oerlikon," kata Syaugi.
Sumber : antarasumbar, militerhankam