“Kepada para peserta latihan, saya ucapkan selamat atas keberhasilan yang telah kalian peroleh selama mengikuti latihan ini. Harapan saya, apa yang telah kalian peroleh selama mengikuti latihan, hendaknya dapat dijadikan bekal pengetahuan dan keterampilan untuk pengembangan selanjutnya, karena tiada jalan pintas untuk menjadi ”airman” yang profesional dan memiliki semangat serta jiwa juang yang tinggi, tanpa latihan-latihan seperti yang telah kita laksanakan ini”, demikian amanat Pangkoopsau I Marsekal Muda TNI Yuyu Sutisna, S.E., M.,M. yang dibacakan oleh Ir Koopsau I Kolonel Pnb Pip Darmanto dalam acara apel penutupan Latihan Survival Tempur Madhi Yudha 2016 yang berlangsung di dermaga Waduk Jatiluhur Purwakarta, Jumat(29/4).
Rangkaian kegiatan latihan Survival Tempur ”Madhi Yudha” tahun 2016, mulai dari tahap persiapan sampai dengan tahap pelaksanaan latihan, telah selesai dilaksanakan dan ditutup dengan apel pasukan di dermaga waduk Jati Luhur, Purwakarta 29 April 2016 dan bertindak selaku pimpinan apel Irkoopsau I mewakili Pangkoopsau I. Apel penutupan juga dihadiri oleh aparat Pemerintah Daerah, unsur TNI/Polri setempat.
Lebih lanjut Pangkoopsau I dalam amanatnya menyampaikan bahwa, secara garis besar latihan survival tempur ”Madhi Yudha” tahun 2016 dinilai cukup berhasil, walaupun masih ditemui beberapa kekurangan karena adanya keterbatasan. Namun dengan semangat berlatih yang tinggi, dengan semboyan yang terpatri di dada, “lebih baik mandi keringat dalam latihan, dari pada mandi darah dalam pertempuran”, maka latihan survival tempur ”Madhi Yudha” 2016 dapat dilaksanakan dengan baik, selamat, aman dan lancar. Kepada survivor, Pangkoopsau I menegaskan, apa yang telah dikerjakan dan praktekkan dalam latihan ini, pada dasarnya merupakan gambaran kecil upaya penyelamatan diri dari keadaan cuaca, medan dan musuh, jika terjadi situasi sebenarnya. Bekal yang telah didapatkan pada latihan ini, perlu dikembangkan lebih jauh lagi di satuan masing-masing nantinya.
“Perkembangan teknologi militer juga membawa dampak semakin akuratnya pencarian korban di medan pertempuran. Hal ini berarti upaya-upaya untuk survive, evasion, resistance dan escape (SERE), tentunya juga menuntut metode yang lebih baik lagi dari waktu ke waktu”, tegas Pangkoopsau I.
Sumber : Dispen TNI-AU