Aksi jet Rusia terhadap pesawat dan kapal militer Amerika Serikat di Baltik telah meningkatkan ketegangan antara kedua negara.
“Harapan saya adalah bahwa kita dapat menghentikan kegiatan semacam ini,” ujar Laksamana John M. Richardson di Pentagon.
“Saya tidak berpikir Rusia mencoba untuk memprovokasi insiden. Saya pikir mereka mencoba untuk mengirim sinyal. Saya pikir itu cukup jelas bahwa mereka ingin memberitahu kami bahwa mereka melihat kami berada di Baltik,” jelas Richardson.
Negara-negara Baltik kembali mendapat kemerdekaan mereka di awal 1990-an setelah hampir lima dekade berada di bawah pendudukan Soviet.
Departemen Pertahanan mengatakan bahwa jet Su-27 Rusia telah melakukan barrel roll di sekitar pesawat RC-135 yang terbang dengan misi pengintaian di atas Laut Baltik pada hari Jumat kemarin. Pada pertengahan April, jet Rusia terbang sekitar 50 kaki dari ujung sayap pesawat Amerika Serikat. Juga pada bulan April, dua jet Rusia terbang di dekat USS Donald Cook di Laut Baltik.
Menteri Luar Negeri Rusia, Sergey Lavrov, melakukan pembelaan terhadap tindakan pesawat tempur Rusia di sekitar USS Donald Cook. Menurutnya, pilot telah mengambil jarak aman dari kapal perusak Angkatan Laut Amerika Serikat itu.
Namun, Menteri Luar Negeri John Kerry mengecam tindakan Rusia dan mengatakan bahwa kapal Angkatan Laut bisa saja melepaskan tembakan.
Sumber : Associated Press, JKGR