Sebuah laporan keuangan terbaru dari Guggenheim Securities memproyeksikan bahwa kontraktor pertahanan AS akan mendapatkan tambang emas besar dalam penjualan jet tempur mahal ke negara-negara Teluk dan Israel.
“Finalisasi rencana pendanaan militer sepuluh tahun untuk Israel diharapkan berada di kisaran US$ 40 miliar US$ 50 miliar,” tulis Guggenheim Securities dalam laporannya yang dikutip Defense News Jumat 6 Mei 2016.
“Jika angka akhir berakhir di angka yang lebih tinggi, Israel bisa berusaha untuk menambahkan dua skuadron F-15.”
Finalisasi paket pendanaan militer asing Israel bisa berarti lonjakan pengeluaran baru pada pesawat AS, termasuk pembelian Lockheed Martin F-35 jet Joint Strike Fighter.
Akuisisi juga akan mencakup rencana pembelian yang lama tertunda dari Textron-Boeing MV-22 Osprey. Guggenheim Securities juga memprediksi kemungkinan persetujuan untuk penjualan pesawat tempur yang juga lama izinnya tidak dikeluarkan yakni 73 F-15 ke Qatar dan 40 jet F-18 ke Kuwait. Setelah kesepakatan Israel selesai, Guggenheim Securities memperkirakan, izin untuk dua penjualan tersebut kemungkinan akan bergerak maju.
Sumber : Jejaktapak