
Sekitar enam tahun lalu, tepatnya 29 Januari 2010, jet tempur pertama yang didesain dan dibangun oleh Rusia, bukan Uni Soviet, mengudara. Jet tempur ini merupakan jet tempur generasi kelima, PAK FA, yang setelah penundaan berkali-kali, seharusnya akan segera bergabung dengan AU Rusia. Berikut ulasan yang dirilis RBTH tentang program PAK FA.
Proyek PAK FA menjadi salah satu motor utama dalam pemulihan kapasitas pertahanan negara. Dibangunnya fasilitas produksi modern serta dilakukan dan dikembangkannya riset membangkitkan sekolah konstruksi aviasi Rusia.
Proyek PAK FA dibuat berdasarkan teknologi yang sebelumnya telah digunakan dalam proyek lain, pesawat tempur generasi kelima pertama Rusia, MiG 1.44, dan pada pesawat yang dibuat untuk demonstrasi teknologi Su-47.
Dari proyek pertamalah PAK FA kemudian mendapatkan mesinnya, dan dari proyek kedua, pesawat ini memperoleh teknologi untuk mengembangkan bagian kompositnya. Banyak komponen jet tempur baru ini dibangun berdasarkan modernisasi Su-27, yang pada versi terbarunya, Su-30SM dan Su-35S, mencapai karakteristik generasi kelima. Empat belas tahun telah berlalu sejak proyek pertama dimulai, tapi AU Rusia masih belum menerima satu pun jet tempur generasi kelima.
Tes Berlarut-larut
Proyek PAK FA saat ini terdiri dari lima prototipe terbang dan tiga tiruan, yang digunakan untuk melakukan uji coba darat. Tiga pesawat tambahan saat ini tengah dikerjakan. Uji coba telah hampir selesai. Setidaknya, itu yang diumumkan oleh Wakil Menteri Pertahanan Yuri Borisov pada Desember tahun lalu.
Kapan Bergabung dengan Militer ?
Melihat semua masalah yang menghadang, Kementerian Pertahanan memutuskan untuk mengurangi pembelian PAK FA dan lebih memilih Su-35S yang lebih murah dan telah terbukti kemampuannya.
Fakta bahwa program tersebut mengalami penundaan, dan kesulitan yang muncul pada 2015, tercermin pada penundaan adopsi pesawat ini oleh militer Rusia. Pada Mei 2014, Bondarev mengumumkan, (dan pada musim panas 2015, Yuri Borisov mengonfirmasi) bahwa pesawat ini akan mulai bergabung dengan AU Rusia pada 2016.
Kemudian pada Desember lalu, Bondarev mengumumkan bahwa pengiriman PAK FA pada angkatan bersenjata baru dimulai pada 2017.
Prospek Jangka Pendek
Penolakan Kementerian Pertahanan untuk membeli PAK FA dalam jumlah besar, sebelum pesawat tersebut sepenuhnya siap, cukup dimengerti, khususnya sejak militer Rusia memiliki pengalaman mengoperasikan helikopter Mi-28N tanpa radar on-board dan helikopter Ka-52 tanpa misil antitank Vikhr (Angin Puyuh).


