Dalam sebuah wawancara dengan berita harian Prancis, Challenges, CEO Dassault Aviation Eric Trappier mengatakan bahwa, “Kemajuan yang signifikan dalam kesepakatan Rafale dengan India telah dibuat dan saya merasakan tekad nyata untuk berhasil, mungkin dalam beberapa minggu mendatang.”
Ketika ditanya apakah pesaing dari Amerika yang menawarkan untuk memproduksi F-16 dan F/A-18 di India merupakan ancaman bagi Dassault, Trappier mengatakan, “Setelah 36 pesawat tempur, semua calon termasuk Rusia, Inggris, Swedia dan, tentu saja, orang Amerika semua akan melobi melawan kita. Semua calon telah memberi janji untuk perakitan di India untuk memenangkan 90 pesawat yang lain. Tetapi menawarkan pembangunan F-16 di India dan di satu sisi menjual pesawat terseut ke Pakistan menunjukkan AS tampaknya tidak serius. AS juga telah memenangkan kontrak dengan Angkatan Udara untuk pesawat transportasi khususnya.”
Sumber : Jejak Tapak