Kairo - Serangan bom bunuh diri dan mortir terjadi di sebuah pos pemeriksaan di Semenanjung Sinai, Mesir, Sabtu (19/3). Kementerian Dalam Negeri Mesir menyatakan, peristiwa itu menewaskan 13 orang polisi yang tengah bertugas.
Dilansir dari kantor berita AFP, Minggu (20/3/2016), kelompok radikal ISIS mengaku bertanggung jawab atas serangan mematikan tersebut.
Dalam sebuah pernyataan, ISIS mengatakan telah memindahkan seorang pelaku bom bunuh diri untuk meledakkan sebuah mobil di pos pemeriksaan itu. Kemudian para jihadis ISIS lainnya melakukan penyerangan.
Serangan itu merupakan serangan paling mematikan dalam beberapa bulan terakhir di Sinai, di mana ISIS cabang Mesir melancarkan pemberontakan yang telah menewaskan ratusan polisi dan tentara.
Kementerian Dalam Negeri Mesir mengatakan, serangan itu terjadi di sebuah pos pemeriksaan di dekat El-Arish, ibu kota provinsi Sinai Utara pada Sabtu (19/3) waktu setempat.
"Sebuah mortir ditembakkan di pos pemeriksaan Safa, yang mengakibatkan kematian syahid 13 polisi," kata pernyataan Kementerian Dalam Negeri Mesir.
ISIS mengatakan, pelaku bom bunuh diri itu mempunyai nama samaran Abu Al-Qaqaa Mesir. Dia meledakkan sebuah mobil penuh dengan bahan peledak di pos pemeriksaan.
"Hal ini diikuti oleh penyerbuan pos pemeriksaan," kata ISIS dalam sebuah pernyataan yang diposting di akun media sosial.
Sumber : Detik