Arab Saudi dan sekutu melancarkan serangan udara di Yaman pada Kamis 26 Maret untuk menghentikan gerak maju milisi Houthi yang didukung Iran. Serangan dilakukan koalisi lebih dari 10 negara.
Uni Emirat Arab (UEA), Bahrain, Kuwait, dan Qatar menandatangani pernyataan bersama dengan Arab Saudi mengumumkan aksi militer, meninggalkan Oman sebagai satu-satunya anggota dari Gulf Cooperation Council (GCC) yang tidak bergabung dalam koalisi.
Mesir, Yordania dan Sudan mengatakan pasukan mereka terlibat dalam operasi itu, dengan Sudan menjanjikan pasukan darat dan pesawat tempur.
Maroko mengatakan pada hari Jumat itu akan membuat pasukan sudah ditempatkan di UEA yang tersedia untuk koalisi, dan menyediakan intelijen dan dukungan logistik.
Pakistan mengatakan pada hari Jumat tidak memutuskan apakah akan mengindahkan permintaan dukungan militer dari Arab Saudi, namun menegaskan kembali dukungannya terhadap kerajaan.
Gedung Putih mengatakan Amerika Serikat akan memberikan dukungan logistik dan intelijen. Turki juga menyatakan dukungannya. Iran menuntut segera menghentikan aksi militer, sementara China menyatakan keprihatinan dan menyerukan dialog.
Dan inilah negara-negara yang bergabung dalam koalisi dan kekuatan yang diberikan :
Saudi Saudi memimpin koalisi mengerahkan 100 jet tempur, 150.000 tentara dan beberapa unit angkatan laut.
- UAE mengerahkan 30 jet tempur.
- Bahrain 15 jet tempur.
- Kuwait mengirimkan 15 jet tempur.
- Qatar mengerahkan 10 jet tempur.
- Jordan mengirimkan sedikitnya enam jet.
- Sudan mengatakan pasukan darat dan udara yang akan mengambil bagian dalam operasi. Sebanyak tiga jet tempur Sudan yang terlibat.
- Mesir mengatakan pasukan angkatan laut dan udara terlibat dalam kampanye. Sementara pasukan darat akan dilibatkan jika perlu.
- Maroko akan menempatkan pasukannya di UEA. Negara ini dilaporkan memiliki jet tempur yang berbasis di UEA yang telah digunakan dalam operasi melawan ISIS tetapi belum terkonfirmasi.