Salah satu pesawat paling legendaris milik Amerika adalah SR-71 Blackbird. Pesawat mata-mata dengan kecepatan tinggi dan menggunakan bahan serta teknologi sangat maju. Pesawat ini muncul di era Perang Dingin. Tetapi anehnya, tanpa Uni Soviet, pesawat ini tidak akan pernah sehebat kenyataannya. Meski Amerika harus bertindak licik untuk bisa mendapatkan kekuatan Soviet.
Dikisahkan setelah sebuah rudal darat ke udara Soviet berhasil menghantam dan menjatuhkan pesawat mata-mata U-2 di di dekat kota Sverdlovsk pada 1960, Amerika sadar mereka membutuhkan pesawat yang tidak hanya mampu terbang tinggi tetapi juga melesat dengan cepat untuk menghindari serangan rudal.
Dan jawabannya adalah SR-71 Blackbird. Pesawat yang sebenarnya lebih mirip dengan pesawat ruang angkasa. Terbuat dari titanium untuk menahan suhu tinggi serta mampu terbang dengan kecepatan 2.200 mph (3.540 km/jam). Profilnya yang futuristik membuatnya sulit untuk terdeteksi radar. Bahkan sebenarnya cat hitam yang digunakan juga merupakan radar karena menyerap zat besi sehingga membantu menyembunyikan pesawat ini.
Untuk membangun ini Amerika benar-benar menggunakan teknologi tinggi di semua sector. Salah satunya adalah bahan bakar berteknologi tinggi yang disebut JP-7 yang hanya dibuat untuk Blackbird.
Pesawat ini kemudian berbasis di Beale Air Force Base California. Detasemen SR-71 terbang dari Mildenhall di timur Inggris dan dari Kadena di pulau Okinawa di Jepang. Hanya segelintir pilot yang pernah menerbangkan pesawat tersebut.
BBC Future sempat mewawancarai Kolonel Rich Graham, mantan pilot, komandan wing dan penulis beberapa buku tentang pesawat terbang menyebutkan beberapa hal yang menjadi rahasia dari pesawat tersebut.
Salah satu yang mengejutkan ternyata Amerika sangat dibantu Soviet untuk bisa menciptakan pesawat canggih tersebut. Kenapa bisa demikian? Padahal jelas-jelas kala itu Soviet sebagai musuh head to head dengan Amerika.
Jawabannya karena Blackbird dibangun dengan 92% bahannya adalah titanium. Baik di luar pesawat maupun bagian dalam. Masalahnya Amerika merupakan negara yang tidak memiliki persediaan bijih titanium itu. Bahan ini memang sangat sedikit di dunia dan Soviet adalah pemasok utamanya.
Akhirnya Amerika harus menggelar operasi pembelian diam-diam. Bekerja sama dengan negara ketiga mereka menggelar operasi palu agar bisa mendapatkan bijih titanium tersebut.
Sumber : Jejak Tapak Gambar : Transportation