Dalam perang modern, pasukan harus menyebar dengan cepat. “Kapal selam dan pembom jarak jauh. Senjata seperti drone yang lincah dan taktis adalah masa depan,” tulisan Washington Post.
Akibatnya, dengan memiliki sekitar 6000 main battle tank (MBT), masuk akal untuk militer Amerika Serikat untuk mengalokasikan sumber daya untuk program senjata lainnya.
Namun jika melihat ke Asia-Pasifik cerita akan berbeda. Di kawasan ini, sebagian besar negara-negara sedang dalam proses tank mereka.
Dalam sebuah artikel baru-baru, Review Militer Asia telah mendaftar pengadaan dan upgrade MBT di wilayah tersebut. Hampir setiap kekuatan regional melakukan investasi dalam pasukan tank baru.
Sebagai contoh, China saat ini memiliki sekitar 8.000 MBT, 5.000 di antaranya Type 59 yang sudah usang. Versi yang diproduksi China dari Soviet T-54, 55. Namun, Tentara Pembebasan Rakyat telah mengakuisisi sekitar 700 dari Type-99 MBT yang lebih canggih. China juga bekerja pada MBT modern hemat biaya, MBT-3000, yang dirancang khusus untuk ekspor ke negara-negara berkembang.
Pada tahun 2020, India berencana untuk mendapatkan 1.657 T-90 tank Rusia (1.000 yang akan dibuat di India dibawah lisensi Rusia) Selain itu, India akan meng-upgrade T-72 MBT adan akan terus membangun MBT generasi ketiga Arjun MKI dan MKII.
Jepang saat ini memang melakukan perampingan armada tank Mitsubishi Tipe 90 MBT 400, tetapi juga akan menambah 68 baru Mitsubishi Tipe 10 MBT – tank ringan dan lebih lincah lebih cocok untuk pertempuran perkotaan.
Tulang punggung pasukan tank Korea Selatan adalah MBT Hyundai KI dan KIAI. General Dynamics telah membantu Korea Selatan dalam meningkatkan armada ini sebanyak 1.500. Militer juga ingin memperoleh 397 MBT K2 Black Panther baru yang saat ini sedang dikembangkan oleh Hyundai.Negara-negara lain di Asia-Pasifik juga telah belanja besar-besaran untuk membeli tank. Indonesia diproyeksikan akan menerima yang terakhir dari 104 Leopard 2A6 MBT Jerman pada tahun 2016, Bangladesh telah memerintahkan 44 MBT-2000 China, Thailand diperkirakan akan membeli hingga 200 MBT di tahun ke depan, dan Pakistan bertujuan untuk meningkatkan kekuatannya 300-600 MBT dalam waktu dekat.
Semenetara itu Taiwan akan menggantikan armada tank penuaan dan mungkin membeli M1A1 Abrams dari Amerika Serikat. Malaysia, Singapura dan Vietnam, sementara saat ini tidak berencana untuk memperluas armada MBT mereka, namun secara bertahap meningkatkan kekuatan yang ada.
Adalah wajar untuk menyimpulkan, kemudian, bahwa MBT akan menjadi bagian dari persenjataan militer Asia-Pasifik untuk sementara waktu. Meski di Amerika seolah sudah menjadi sampah.
Sumber : The Diplomat, Jejak Tapak