Wakil Ketua Komisi I DPR Tantowi Yahya mendukung rencana tersebut. Bahkan, pihaknya sudah sempat menyampaikan wacana itu kepada Menteri Pertahanan (Menhan) Ryamizard Ryacudu dan Panglima TNI Jenderal Moeldoko dalam pertemuan beberapa waktu lalu.
"Ya bisa, bisa banget (menghentikan kerja sama Alutsista). Apalagi JK juga sudah setuju dengan semangat itu. Pada saat kami raker dengan Menhan dan Panglima. Saya bilang, kalau Brasil masih begitu, sebaiknya kita evaluasi, dan Panglima setuju," kata dia di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Selasa (24/2/2015).
Sebagai ganti, kata dia, Indonesia bisa bekerja sama dengan negara-negara seperti Ukraina, Belarusia, Rusia, Polandia bahkan Tiongkok.
Ketua DPP Partai Golkar itu juga mengatakan Brasil seharusnya khawatir. Selain posisi yang strategis, Indonesia juga tidak bergantung hanya pada satu negara dalam kerja sama pengadaan Alutsista.
"Kita kan strategis, kita bebas, tidak bergantung pada suatu negara dan mereka tentu melihat itu," simpulnya.(SUS)
"Kalau memang begitu ya sudah, kita menurunkan sikap politik, ya kita juga harus lakukan sikap politik dan sikap ekonomi juga tentunya. Bisa mengurangi impor, termasuk alutsista dari Brasil," ujar JK di kantor BKPM, Jalan Gatot Subroto, Jakarta Selatan, Selasa (24/1/2015).
"Apakah Indonesia akan membatalkan rencana pembelian pesawat dari Brasil?" tanya wartawan.
"Masih dipertimbangkan. Kita periksa dulu macam apa komitmennya kontraknya, kita periksa dulu," jawab JK.
Menurut JK, jika Indonesia batal membeli pesawat dari Brasil, masih punya banyak alternatif negara lain untuk membeli alutsista jenis yang sama.
"Banyak negara yang bisa suplai seperti itu. Amerika, Korea, Jepang, apapun Eropa banyak," terangnya.
Sumber : Okezone, Detik