Ardava.com


Home » , » RI Dituduh Memata-matai Gerakan Papua Barat di Australia

RI Dituduh Memata-matai Gerakan Papua Barat di Australia

Written By http://arsipardava.blogspot.com/ on Rabu, 08 Oktober 2014

RI Dituduh Memata-matai Gerakan Papua Barat di Australia
Indonesia dituduh gunakan mahasiswanya di Australia untuk memata-matai gerakan Kemerdekaan Papua Barat.(abc.net.au)
Pemerintah Republik Indonesia (RI) dituduh menggunakan mahasiswa yang studi di Australia untuk memata-matai aktivis Kemerdekaan Papua Barat yang ada di negeri Kanguru tersebut.

Tuduhan itu disampaikan aktivis Kemerdekaan Papua Barat yang berada di Australia. Menurut para aktivis itu, mahasiswa mahasiswa pascasarjana menyetor informasi kepada intelijen Indonesia.

Para aktivis pro-Republik Federal Papua Barat (FRWP) mengklaim memiliki bukti foto soal kegiatan mata-mata itu. FRWP membuka kantor di Melbourne, Australia, dan terus berupaya menuntut kemerdekaan dari Indonesia.

Salah satu bukti spionase Indonesia itu, menurut FRWP, adalah terganggunya perayaan “kemerdekaan” FRWP, karena seorang mahasiswa diam-diam merekam kegiatan mereka dengan smartphone.

Jacob Rumbiak, tokoh yang mengklaim “Menteri Luar Negeri" dari FRWP, menyatakan, salah satu pria ada di dalam kegiatan mereka untuk mengumpulkan informasi yang diberikan kepada pemerintah Indonesia.

”Dia menjelaskan bahwa dia studi PHD di Universitas Melbourne dan juga ia bekerja di Departemen Luar Negeri (Indonesia). Jadi dia bekerja di Pemerintah Indonesia,” kata Rumbiak, seperti diberitakan abc.net.au, Selasa (7/10/2014).

Menurut Rumbiak, pria itu akan melaporkan kegiatannya kepada pihak berwenang Indonesia. ”Dua juga datang dan mengambil foto dari kantor ini. Saya berpikir bahwa mereka mengambil foto dan dikirim ke pemerintah Indonesia melalui intelijen,” ujar Rumbiak.

 Indonesia Membantah  

Media Australia mengklaim telah menghubungi salah satu dari tiga orang Indonesia yang menghadiri pembukaan kantor FRWP untuk mengkonfirmasi kejadian yang sebenarnya versi mereka. Namun, tidak ada tanggapan.

Sementara itu, Kedutaan Besar Indonesia di Australia, membantah tuduhan itu. ”Pemerintah Indonesia tidak menggunakan mahasiswa yang belajar di Australia, atau di mana saja, untuk mengumpulkan informasi dari berbagai sumber,” bunyi pernyataan kedutaan Indonesia.

”Kehadiran mahasiswa Indonesia di acara-acara terbuka untuk publik, termasuk yang berhubungan dengan Papua, mungkin berhubungan dengan studi mereka atau untuk kepentingan pribadi,” lanjut pernyataan kedutaan Indonesia.

Sumber : Sindo
Share this article :

Historia


Teknologi


Latihan


Arsip



banner ads banner ads

Translate


English French German Spain Italian Dutch

Russian Portuguese Japanese Korean Arabic Chinese Simplified


Diberdayakan oleh Blogger.

Popular Posts


Pendidikan Pasukan Katak TNI-AL. "KOPASKA - Disegani, Dikagumi, Dihormati - Pasukan Elit Indonesia"[By CNN Indonesia]

Flag Counter
 
Support : Your Link | Your Link | Your Link
Copyright © 2013. Arsip Ardava - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger