"Timor Leste harus bergabung dengan Indonesia, kami butuh pemimpin baru," tutur Xanana Gusmao di Surabaya, Jawa Timur, Selasa (7/10/2014).
Hal tersebut diungkapkan Xanana pada saat menghadiri undangan pemerintah Indonesia dalam rangka HUT ke-69 TNI yang dipusatkan di Pelabuhan Ujung, Koarmatim, Surabaya, Jawa Timur.
Dia juga mengaku sangat berterima kasih atas undangan yang diberikan pemerintah Indonesia, terutama TNI dalam rangka HUT ke-69 TNI.
Mantan pejuang pro-referendum ini juga sangat mengapresiasi kemajuan pesat Alutsista (Alat Utama Sistem Persenjataan) yang dimiliki TNI selama kepemimpinan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.
"Saya sangat berterima kasih kepada pemerintah Indonesia atas undangan dan kerja samanya selama ini. Saya juga perlu ucapkan Dirgahayu TNI," terang Xanana Gusmao.
Timor Leste diduduki oleh Portugal selama lebih dari 450 tahun. Kemudian menjadi bagian dari Indonesia selama 24 tahun. Pada saat masih bergabung dengan NKRI, nama Timor Leste adalah Timor Timur yang merupakan provinsi ke-27 Indonesia.
Namun pada tahun 1999, Timor Timur memisahkan diri dari kedaulatan NKRI dalam referendum di bawah pengawasan Perserikatan Bangsa-Bangsa dan sekarang menjadi negara dengan nama resmi Republik Demokratik Timor Leste atau Timor Lorosa'e.
Jelang dua hari pembukaan Bali Democracy Forum (BDF) digelar di Nusa Dua Bali, Presiden Timor Leste Xanana Gusmao telah menginjakkan kaki terlebih dahulu di Bali, Rabu (8/10).
Presiden Xanana Gusmao, tiba di Bandara Internasional Ngurah Rai, Denpasar sekitar pukul 14.30 WITA dengan menggunakan pesawat Garuda airways (GA 430) PK-GMX jurusan SUB-DPS. Pesawat yang ditumpanginya tersebut langsung menuju parkir di bravo 03 untuk masuk ke parkir VIP.
Tak lama berselang, Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono bersama Ibu Negara Ani Yudhoyono pun tiba sekitar pukul 17.00 WITA. Menurut salah seorang informan yang enggan disebutkan namanya, kedua kepala negara ini dikabarkan akan membahas hal penting jelang BDF 2014.
"Infonya mereka akan ada pembahasan penting jelang BDF 2014," terang sumber yang enggan disebutkan, mengenai pertemuan kedua belah pimpinan negara ini.
Hingga kedatangan keduanya ini, belum ada sumber resmi di Bali yang memberikan keterangan. Apakah keduanya ada pertemuan atau hanya pemantauan kesiapan pelaksanaan BDF 2014 yang akan dihelat pada tanggal 10-11 Oktober 2014 di Nusa Dua, Bali.
Sumber : Liputan 6, Merdeka