"Arsitektur mesjidnya, sebagian khas China," ungkapnya, disambut ungkapan rasa senang dan tersanjung Jenderal Fang Fenghui.
Suasana jamuan santap malam pun bertambah hangat. Pimpinan militer kedua negara itu pun melakukan toast, diikuti petinggi militer lainnya.
Panglima TNI Jenderal TNI Moeldoko selama lima hari melakukan kunjungan ke China, serangkaian perkenalan dirinya sebagai pimpinan baru militer Indonesia sekaligus membahasa peningkatan kerja sama militer kedua negara.
Mesjid Mohammad Cheng Ho Indonesia ada di tiga kota yakni Semarang, Surabaya dan Pandaan, Pasuruan. Laksamana Chen ho adalah pelaut dan penjelajah China yang beragama Islam.
Ia memimpin tujuh ekspedisi selama 1405-1433, termasuk tujuh kali ke Indonesia.
"Itulah salah satu sebab ada Mesjid Muhammad Cheng Ho di Indonesia," ujar Moeldoko.
Mesjid Mohammad Cheng Ho terdiri atas dua lantai dengan arsitektur perpaduan Jawa, Islam dan China.
Dominasi warna merah, kuning dan hijau pada sebagian besar bangunan dan ornament, menunjukkan kentalnya unsur China pada mesjid yang terletak di terletak di pinggir jalan raya Malang-Surabaya-Trawas-Tretes, Propinsi Jawa Timur.
Selain Mesjid Cheng Ho, Moeldoko juga memberikan cindera mata berupa wayang dengan tokoh Gatot Kaca kepada Jenderal Fang Fenghui dan Kresna kepada Wakil Ketua Komisi Pusat Militer China Jenderal Fan Changlong.
Kedua tokoh pewayangan itu melambangkan keberanian, dedikasi, kebijaksanaan dan komitmen yang tinggi.
"Semoga hubungan dan kerja sama militer kedua negara juga dilandasi dengan beragam nilai-nilai tersebut," katanya, disambut jabat erat dan senyum hangat Jenderal Fan Changlong.
TNI sebagai bagian dari Pemerintah Indonesia, TNI juga memiliki peran diplomasi.
"Dengan diplomasi, kita dapat memperkenalkan Indonesia secara utuh, termasuk sejarah dan budayanya," tutur Panglima TNI Moeldoko.(Sumber : Antara)